kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

RUU corona AS: Ada bantuan keluarga US$ 3.000 dan tambahan likuiditas US$ 4 triliun


Senin, 23 Maret 2020 / 16:11 WIB
RUU corona AS: Ada bantuan keluarga US$ 3.000 dan tambahan likuiditas US$ 4 triliun
ILUSTRASI. Ilustrasi corona di Amerika


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Rancangan Undang-undang (RUU) bantuan ekonomi terkait virus corona di Amerika Serikat (AS) yang tengah digodok dalam pembahasan di kongres Negeri Paman Sam itu akan mencakup dua hal.

Pertama, berisi pembayaran bantuan US$ 3.000 atau setara Rp 49,8 juta (kurs Rp 16.600) untuk satu keluarga. Kedua, akan mencakup paket bantuan yang memungkinkan bank sentral The Fed meningkatkan likuiditas hingga US$ 4 triliun guna mendukung perekonomian negara itu.

Baca Juga: Skenario Terburuk: Wabah Virus Corona Memicu Krisis Ekonomi

Dalam program televisi Fox News Sunday, Menteri Keuangan Steven Mnuchin AS mengatakan bantuan likuiditas tambahan itu akan memungkinkan The Fed membantu bisnis secara luas dalam melewati krisis akibat virus corona selama 90 hingga 120 hari ke depan.

Pejabat administrasi Trump berharap pembahasan RUU tersebut rampung pada hari Minggu sehingga pemungutan suara bisa dilakukan pada hari Senin mendatang. 
Mnuchin menambahkan, pemerintah AS bisa mengambil langkah lebih lanjut jika krisis tidak mereda dalam 10 minggu hingga 12 minggu.

Ekonomi AS jelas akan menerima pukulan dari krisis kesehatan, tetapi menurut Mnuchin itu akan pulih kembali setelah virus corona terkontrol. “Kami perlu memasukkan uang ke ekonomi sekarang. Jika kita melakukan itu, kita bisa menstabilkan ekonomi, ”kata Mnuchin seperti dikutip Reuters, Senin (23/3).

Sekitar satu dari empat orang Amerika atau sebanyak 80 juta orang, berada di bawah perintah untuk menutup toko dan tinggal di rumah ketika New York, California, Illinois, Connecticut dan New Jersey memberlakukan lockdown di seluruh negara bagian guna menahan penyebaran cepat Covid-19.

Mnuchin meremehkan pertanyaan tentang kemungkinan resesi dan menyebutnya sebagai pertanyaan teknis yang tidak sangat relevan dalam situasi saat ini karena pemerintah secara efektif menutup sebagian besar perekonomian untuk memperlambat virus corona.

"Ketika orang fokus pada resesi, itu biasanya karena lingkungan ekonomi yang berkepanjangan. Sekarang adalah situasi yang sangat unik yang belum pernah kita alami sebelumnya. Pemerintah telah memberlakukan penutupan paksa sebagian besar ekonomi. Begitu kita bisa mengendalikan situasi medis, itu akan dibuka kembali," jelas Mnuchin.

Baca Juga: Perang kata-kata, China: Pemerintah AS beri contoh buruk dalam perang corona

Menteri Keuangan itu menolak berkomentar secara khusus tentang laporan Washington Post bahwa pemerintahan Trump tidak bertindak atas peringatan berulang tentang dampak potensial dari virus corona dari komunitas intelijen AS. Ia hanya mengatakan tidak ada yang memperkirakan krisis akan meningkat secepat seperti sebelumnya.

Banyak kritikus mengatakan pemerintah telah lambat dalam persiapan dan tanggapannya terhadap krisis karena Presiden Donald Trump selama berminggu-minggu mengecilkan situasi sebelum mengubah nadanya baru-baru ini.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×