Reporter: Anna Suci Perwitasari, Maria Gelvina Maysha | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - BENGALURU. Saham Adani Group melonjak pada hari Selasa (7/2), sehari setelah perusahaan melakukan pembayaran di muka untuk beberapa pinjaman.
Rebound saham tersebut telah meningkatkan kepercayaan pasar terhadap saham konglomerat India yang sudah kehilangan lebih dari US$ 113 miliar nilai pasar dalam dua minggu terakhir.
Adani Group, yang dipimpin oleh miliarder Gautam Adani, mengatakan pada hari Senin (6/2) telah membayar di muka sebesar US$ 1,11 miliar pinjaman saham sebelum jatuh tempo pada tahun 2024 karena volatilitas pasar baru-baru ini.
Secara terpisah, JPMorgan mengatakan, grup konglomerat India ini masih memenuhi syarat untuk dimasukkan dalam indeks obligasi bank.
Kedua faktor tersebut berdampak positif pada saham, kata Anita Gandhi, Direktur Arihant Capital Markets yang dikutip dari Reuters.
"Juga membantu kenaikan adalah koreksi tajam pada saham-saham grup, yang membuat mereka menarik," katanya.
“Pemulihan terjadi karena berbagai faktor, seperti pembayaran di muka, short coverage, dan teknis, semua itu yang mendorongnya,” kata Deven Choksey, Direktur Pelaksana KRChoksey Holdings di Mumbai yang dikutip dari Bloomberg.
Baca Juga: Kapitalisasi Pasar Adani Group Telah Ambles US$ 133 Miliar
Sebelumnya, Bursa India National Stock Exchange of India (NSE) pada hari Senin merevisi batas maksimum harian yang diizinkan untuk pergerakan harga Adani Green Energy Ltd dan Adani Transmission Ltd menjadi 5% dari 10%, menurut data di situs webnya.
Pada perdagangan hari ini, saham Adani Enterprises Ltd, melonjak 20% pada di pagi hari. Sementara saham Adani Ports and Special Economic Zone naik 8,9%.
Selanjutnya, saham Adani Green Energy naik 2,7%, dan Adani Transmission dan Adani Wilmar masing-masing naik 5%. Berbeda, saham Adani Total Gas Ltd masih turun 5% dan Adani Power melemah 3%.
Banyak perusahaan grup Adani melaporkan kinerja kuartalan pada minggu ini, dengan Adani Ports dan Adani Green akan melaporkannya di kemudian hari.
Meskipun saham mengalami pemulihan, kerugian kumulatif dari tujuh perusahaan terdaftar dalam Adani Group asih mencapai US$ 105 miliar sejak laporan Hindenburg Research pada 24 Januari yang menuduhnya terlibat dalam manipulasi saham dan penggunaan suaka pajak. Ia juga mengatakan kelompok itu memiliki utang yang tidak berkelanjutan.
Kelompok Adani telah membantah tuduhan tersebut, dengan mengatakan bahwa pihaknya mematuhi semua hukum dan telah melakukan pengungkapan yang diperlukan dari waktu ke waktu.