kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.444.000   1.000   0,07%
  • USD/IDR 15.340   65,00   0,42%
  • IDX 7.832   19,65   0,25%
  • KOMPAS100 1.193   8,54   0,72%
  • LQ45 967   7,57   0,79%
  • ISSI 228   1,17   0,52%
  • IDX30 493   4,42   0,90%
  • IDXHIDIV20 594   3,60   0,61%
  • IDX80 136   1,13   0,84%
  • IDXV30 139   0,76   0,55%
  • IDXQ30 165   1,38   0,84%

Saham BMW Anjlok ke Level Terendah Hampir 2 Tahun, Ini Penyebabnya


Selasa, 10 September 2024 / 20:58 WIB
Saham BMW Anjlok ke Level Terendah Hampir 2 Tahun, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Logo BMW saat pameran dan peluncuran kendaraan terbaru di Jakarta (20/11/2020).


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BMW memangkas proyeksi margin keuntungan untuk tahun 2024 pada hari Selasa (10/9). Dipicu permintaan yang lesu di pasar utamanya China, serta masalah terkait sistem pengereman yang dipasok oleh Continental.

Berita ini membuat saham BMW merosot ke level terendah dalam hampir dua tahun.

Saham BMW dan Continental sama-sama turun sekitar 9%, menjadikan keduanya penurun terbesar di indeks DAX Jerman serta turut menekan saham otomotif Eropa secara keseluruhan.

Baca Juga: BMW Motorrad dan Ducati Bakal Rilis Moge Baru di BCA Expo Akhir Pekan Ini

BMW menyatakan bahwa penundaan pengiriman yang terkait dengan sistem pengereman tersebut akan berdampak negatif pada penjualan di paruh kedua tahun ini.

Lebih dari 1,5 juta mobil terdampak, di mana 1,2 juta kendaraan telah dikirim ke pelanggan dan dapat diperiksa kesalahannya melalui perangkat lunak over-the-air. Namun, 320.000 kendaraan lainnya belum bisa diserahkan.

Secara keseluruhan, BMW memperkirakan akan mengalami biaya garansi "dalam kisaran tiga digit tinggi" dalam jutaan euro pada kuartal ketiga akibat masalah ini.

Produsen mobil mewah asal Jerman ini kini memperkirakan margin keuntungan sebelum bunga dan pajak (EBIT) berada di antara 6% dan 7% untuk 2024, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang berada di kisaran 8% hingga 10%.

Pengiriman kendaraan juga diperkirakan akan sedikit menurun pada 2024, padahal sebelumnya diperkirakan akan mengalami sedikit peningkatan.

Continental, dalam pernyataan terpisah, mengatakan hanya "sebagian kecil" dari sistem pengereman yang diproduksinya untuk BMW yang akan diganti sebagian karena adanya komponen elektronik yang mungkin cacat.

Perusahaan suku cadang ini telah menyediakan dana cadangan dalam kisaran puluhan juta euro dan berharap jumlah tersebut cukup untuk menutupi garansi.

BMW juga menyoroti permintaan yang masih lesu di China, yang berdampak pada penjualan di negara tersebut, bergabung dengan deretan produsen mobil yang menghadapi tantangan di ekonomi terbesar kedua dunia tersebut, yang juga merupakan pasar otomotif terbesar di dunia.

"Meskipun ada langkah-langkah stimulus dari pemerintah, sentimen konsumen tetap lemah," kata BMW dalam sebuah pernyataan.

Selanjutnya: Bisnis Paylater di Perusahaan Pembiayaan Masih Berpotensi Tumbuh, Ini Pendorongnya

Menarik Dibaca: 5 Penyebab Kulit Kusam Setelah Pakai Skincare, Banyak yang Tidak Tahu!


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×