Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
NEW YORK. Setelah sempat melejit, saham Facebook Inc. mendarat di dekat harga penawaran umum perdana (IPO) pada debut perdagangan, kemarin (18/5).
Sebelumnya, emiten berkode FB ini telah melepas 421,2 juta saham dalam penawaran perdana kepada publik di harga tertinggi US$ 38 per saham.
Pada pembukaan perdagangan di bursa teknologi Nasdaq, saham situs jejaring sosial ini langsung melesat ke level US$ 42,50 per saham. Bahkan, sempat menyentuh harga tertinggi di US$ 45 per saham. Namun, posisi tersebut tak berlangsung lama. Saham Facebook mulai melandai, hingga akhirnya ditutup tak jauh dari harga IPO, yaitu di US$ 38,23 per saham di New York.
Seorang sumber yang enggan diidentifikasi membisikkan, penjamin emisi IPO Facebook bermanuver demi menyelamatkan saham itu. Mereka turun tangan membeli saham tersebut, demi mencegahnya melorot ke bawah harga IPO.
Sumber itu bilang, para bankir akhirnya menyokong saham FB, setelah Nasdaq OMX Group Inc mengalami kesulitan mengirimkan pesan eksekusi perdagangan pasca IPO. Namun, juru bicara Facebook Thaw Jonathan menolak berkomentar.
The US Securities and Exchange Commission menyatakan, akan meninjau insiden tersebut, untuk mencari tahu penyebab terjadinya, dan langkah yang diperlukan untuk mengatasinya.
Namun, Barry Ritholtz, kepala eksekutif FusionIQ di New York menilai, inilah yang terjadi ketika orang menghargai sesuatu hingga 100 kali dari laba. "Jika transaksi saham ini berakhir buruk, tidak ada seorang pun bisa disalahkan, kecuali perusahaan dan penjamin emisinya," kata Ritholtz.
Saham FB dihargai di level tertinggi US$ 38 per saham, atau sekitar 26 kali dari performa penjualan emiten ini dalam setahun terakhir. Pertumbuhan pendapatan emiten yang didirikan oleh Mark Zuckerberg ini melambat selama tiga tahun berturut-turut, dan penjualan iklan tidak selalu meningkat seiring adanya penambahan pengguna.