Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - MILAN. Saham klub sepak bola papan atas Italia, Juventus, melonjak pada Jumat (14/2), setelah perusahaan cryptocurrency, Tether, mengumumkan bahwa mereka telah menjadi pemegang saham minoritas.
Namun, Tether tidak mengungkapkan besaran saham yang mereka miliki.
Baca Juga: 4 Klub Liga Inggis dengan Keuntungan Terbesar di Jendela Transfer Januari 2025
Juventus, yang berbasis di Turin, dikendalikan oleh keluarga Agnelli melalui perusahaan investasi mereka, Exor, yang memiliki 64% saham klub tersukses di Italia itu. Exor belum memberikan komentar terkait investasi ini.
Di situs resminya, Tether menyebut bahwa investasi mereka di klub yang terdaftar di Bursa Efek Milan ini bersifat "strategis."
Saham Juventus naik hingga 4,7% dengan volume perdagangan yang tinggi, sehingga meningkatkan valuasi pasar klub menjadi 940 juta euro (sekitar 988 juta dolar AS).
"Make Juventus Great Again," tulis CEO Tether, Paolo Ardoino, di platform media sosial X.
Juventus, yang telah berada di bawah kendali keluarga Agnelli selama satu abad, telah menggalang dana sekitar 900 juta euro (sekitar US$945,45 juta) dari para pemegang sahamnya dalam enam tahun terakhir melalui tiga kali penawaran saham guna memperkuat neraca keuangan klub.
Baca Juga: Juventus vs PSV: Preview, Prediksi Skor, dan Info Line Up di UCL
Klub ini melaporkan kerugian hampir 200 juta euro pada tahun keuangan yang berakhir 30 Juni.
Tether sendiri telah menjadi pemain dominan di pasar stablecoin, jenis cryptocurrency yang dirancang untuk mempertahankan nilai tetap dengan mengaitkannya pada mata uang tradisional.
Stablecoin memungkinkan pengguna untuk mentransfer dana antar-cryptocurrency tanpa mengalami volatilitas harga.
"Dengan investasi strategis kami di Juve, Tether akan menjadi pelopor dalam menggabungkan teknologi baru... dengan industri olahraga yang telah mapan," ujar Ardoino dalam pernyataan perusahaan.
Baca Juga: Como vs Juventus: Preview, Prediksi Skor, dan Info Line Up di Serie A
Setelah mendominasi sepak bola Italia selama hampir satu dekade hingga 2020, Juventus menghadapi skandal akuntansi terkait perdagangan pemain dan pembayaran gaji, yang mengakibatkan larangan tampil di kompetisi Eropa musim lalu.
Saat ini, Bianconeri menempati peringkat kelima di klasemen Serie A Italia dan tengah bersaing di babak playoff fase gugur Liga Champions melawan PSV Eindhoven.