Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Hari ini, saham-saham Asia mulai berguguran. Seluruh indeks saham acuan Asia dibuka menurun pada perdagangan pagi. Pada pukul 09.45 waktu Tokyo, MSCI Asia Pacific Index mengalami penurunan sebesar 2% menjadi 88,45. Kemarin, indeks MSCI sempat melonjak 3,5% setelah China menyetujui paket stimulus ekonomi sebesar US$ 586 miliar. Indeks Nikkei 225 merosot 3,1% menjadi 8.800,19.
Rontoknya harga saham dipicu oleh penurunan sejumlah emiten besar Asia. Salah satunya adalah Mitsubishi Materials Corp, yang anjlok setelah perusahaan ini memangkas prediksi labanya.
Produsen tembaga ketiga terbesar di Jepang ini mengalami penurunan 6,7%. Sementara itu, National Australia Bank Ltd juga merosot 7,6%. Sedangkan Toyota Motor Corp tergelincir 2,9%.
“Pada kondisi pasar yang volatile dengan prospek yang cerah akibat pertumbuhan ekonomi global yang melempem, banyak dari para investor jangka panjang yang ragu untuk melakukan aksi beli,” jelas Mamoru Shimode, chief equity strategist Deutsche Bank AG.
Pemicu lain yang juga mendorong kejatuhan saham Asia pada pagi ini adalah turunnya tingkat kepercayaan bisnis Australia yang menyentuh rekor terendah. Alhasil, indeks S&P / ASX 200 Index anjlok 4,3%, penurunan terbesar dalam sebulan belakangan. Berdasarkan survei National Australia Bank yang dilakukan pada 23-30 Oktober terhadap 400 perusahaan, indeks sentimen di Negeri Kanguru itu sudah anjlok -29 dari bulan September. Ini merupakan level terendah sejak 1989.
Di New York, indeks Standard & Poors 500 juga terpeleset 1,3%. Kejatuhan ini dipimpin oleh perusahaan finansial setelah Barclays PLC bilang bahwa Goldman Sachs Group Inc kemungkinan akan mengalami kerugian pertamanya.