CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.364.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.753   24,00   0,14%
  • IDX 8.480   73,61   0,88%
  • KOMPAS100 1.177   11,92   1,02%
  • LQ45 858   9,48   1,12%
  • ISSI 296   2,42   0,83%
  • IDX30 447   4,11   0,93%
  • IDXHIDIV20 519   4,30   0,84%
  • IDX80 132   1,45   1,11%
  • IDXV30 137   1,28   0,94%
  • IDXQ30 143   1,16   0,81%

Hampir Seluruh Mata Uang Asia Mengalami Penguatan Hari Ini


Rabu, 05 November 2008 / 16:51 WIB
Hampir Seluruh Mata Uang Asia Mengalami Penguatan Hari Ini


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

SINGAPURA. Bursa Asia yang ditutup menguat pada hari ini secara otomatis juga ikut mendongkrak penguatan mata uang kawasan regional. Di pasar mata uang Asia, won memimpin penguatan tertinggi.

Memang, dalam seminggu belakangan, won sudah mengalami penguatan sebesar 13%. Sementara itu peso Filipina dan ringgit Malaysia juga mengalami kondisi serupa.

Berdasarkan data dari Seoul Money Brokerage Services Ltd, won Korea mengalami penguatan 2,2% menjadi 1.260 terhadap dolar AS. Sementara, peso menguat 0,7% menjadi 48,085 dan ringgit menguat 0,2% menjadi 3,522.

Kenaikan peso lebih disebabkan semakin menjinaknya tingkat inflasi di negara itu. Asal tahu saja, indeks harga konsumen Filipina mengalami kenaikan 11,2% pada bulan Oktober dibanding tahun sebelumnya.

Sementara, penguatan ringgit disebabkan adanya program yang diluncurkan pemerintah kemarin senilai 7 miliar ringgit atau US$ 2 miliar. Program ini ditujukan untuk meningkatkan pengeluaran pada proyek-proyek umum.

Di tempat lain, dolar Singapura juga menguat 0,4% menjadi S$ 1,4723. Sedangkan baht Thailand mengalami penguatan 0,1% menjadi 34,89. Kondisi serupa juga dialami oleh dolar Taiwan dan rupiah yang masing-masing mengalami penguatan 0,4% menjadi NT$ 32,725 dan 0,1% menjadi 10.885.

“Penguatan mata uang Asia ini berasal dari sentimen kenaikan pasar saham. Demand dan supply dolar menjadi kunci pergerakan. Saat ini pasar mengamati bagaimana importir dan investor asing mengambil tindakan,” jelas Kim Yule, currency dealer BNP Paribas.




TERBARU

[X]
×