kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Saham-Saham Berbasis ESG di Asia Diprediksi Rebound Tahun 2023


Jumat, 09 Desember 2022 / 17:14 WIB
Saham-Saham Berbasis ESG di Asia Diprediksi Rebound Tahun 2023
ILUSTRASI. Saham-Saham Berbasis ESG di Asia Diprediksi Rebound Tahun 2023


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Perusahaan-perusahaan terbuka atau emiten di kawasan Asia sudah seharusnya semakin mengedepankan pertumbuhan berkelanjutan dengan memperhatikan kaidah Environmental, Sosial, dan Governance (ESG).

Tahun depan, saham-saham yang terkait dengan ESG diperkirakan akan menjadi primadona dan berpeluang mencatatkan rebound menurut sejumlah fund manager seperti BNP Paribas. M&G Investment dan Nikko Asset.

Investor akan lebih menyenangi saham-saham di Asia terkait dengan pembangunan berkelanjutan pelonggaran aktivitas sosial kembali diberlakukan di China. 

Baca Juga: Intip Tips Berinvestasi ala Vincent Saputra, Direktur RMK Energy (RMKE)

Para fund manager yang sudah berinvestasi dalam tema lingkungan, sosial, dan tata kelola itu memperkirakan bahwa pembangunan rantai pasokan energi terbarukan di negara ekonomi utama di Asi seperti China dan India serta transisi bisnis di kawasan regional akan semakin mendorong prospek saham emiten berbasis ESG.

Saat ini, investor masih membeli saham-saham perusahaan energi tradisional karena harga komoditas melonjak sehingga meredam permintaan saham ESG. Namun, sejumlah kebijakan yang dilakukan sejumlah negara untuk menerapkan pembangunan berkelanjutan akan mendorong prospek saham ESG. 

India hingga Jepang telah berkomitmen tahun ini dalam penggunaan bahan bakar bersih dengan beralih dari batubara. 

Tema itu juga masih akan diusung tahun depan, terutama karena harga energi berbasis fosil sudah mulai mendingin dan The Fed juga akan memperlambat laju kenaikan suku bunganya. 

Baca Juga: Bakal Rights Issue, Bagaimana Komposisi Kepemilikan Saham BRIS Nantinya?

"Saham energi tradisional mengalami peningkatan sementara pada tahun 2022, tetapi agenda perubahan iklim masih menjadi yang paling menonjol di kalangan investor secara global, khususnya peralihan ke energi terbarukan dan mobilitas listrik," kata Jigar Shah, Kepala eksekutif Maybank Kim Eng Securities India dikutip Bloomberg, Jumat (9/12).



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×