Sumber: Finbold News | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2019, Warren Buffett, melalui perusahaannya Berkshire Hathaway (NYSE: BRK.A), memulai langkah strategis dengan berinvestasi di lima sogo shosha—perusahaan dagang besar Jepang—yakni Itochu, Marubeni, Mitsubishi, Mitsui, dan Sumitomo.
Investasi ini awalnya dinilai menjanjikan, namun tahun 2025 memperlihatkan kenyataan berbeda dengan empat dari lima saham mengalami penurunan nilai sepanjang tahun berjalan.
Kinerja Saham Tahun 2025: Mayoritas Berada di Zona Merah
Data terbaru menunjukkan bahwa Itochu diperdagangkan pada harga ¥7.060 atau sekitar US$49,78, mencatatkan penurunan sebesar 9,45% sejak awal tahun. Mitsubishi mengalami penurunan serupa sebesar 9,15%, berada di harga ¥1.687,50 atau US$11,90.
Mitsui dan Sumitomo bahkan mengalami penurunan yang lebih dalam, masing-masing sebesar 16% dan 15%, dengan harga ¥2.743 (US$19,34) dan ¥3.200 (US$22,56). Tidak disebutkan secara rinci data untuk Marubeni, namun keempat perusahaan lainnya telah mengalami kinerja negatif yang cukup signifikan.
Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Kilau Emas Gagal Membuat Warren Buffett Terpukau
Alasan Di Balik Langkah Buffett: Disiplin dan Diversifikasi
Dalam surat tahunan kepada pemegang saham yang dirilis Februari 2025, Buffett menyampaikan kekagumannya terhadap karakteristik kelima perusahaan tersebut.
Ia menyoroti pendekatan disiplin dalam alokasi modal, struktur kompensasi eksekutif yang lebih sederhana dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan Amerika Serikat, pertumbuhan dividen yang konsisten, serta model bisnis yang sangat terdiversifikasi sebagai faktor-faktor kunci yang menarik bagi investasi jangka panjang.
Penambahan Kepemilikan dan Pengaruh di Pasar Jepang
Pada Maret 2025, Berkshire Hathaway mengumumkan peningkatan kepemilikannya pada kelima perusahaan tersebut sebesar 1 hingga 1,7 persen, sehingga total kepemilikan berkisar antara 8,5% hingga 9,8%.
Pengumuman ini sempat memberikan dorongan positif bagi pasar saham Jepang yang tengah lesu, meski efeknya hanya bersifat sementara. Langkah ini menunjukkan kepercayaan Berkshire terhadap nilai jangka panjang dari perusahaan-perusahaan tersebut, sekalipun dalam kondisi pasar yang penuh tantangan.
Baca Juga: 4 Pelajaran Finansial dari Langkah Investasi Warren Buffett Awal 2025
Tantangan Eksternal: Yen Melemah dan Ketegangan Geopolitik
Pasar Jepang saat ini tengah menghadapi tekanan yang berasal dari beberapa faktor eksternal. Nilai tukar yen yang terus melemah telah menggerus daya beli dan margin keuntungan perusahaan yang memiliki eksposur internasional.
Selain itu, meningkatnya ketegangan geopolitik, khususnya yang berkaitan dengan perang dagang antara Jepang dan Amerika Serikat, turut mempengaruhi sentimen pasar.
Perlambatan arus perdagangan global akibat ketegangan ini memberikan dampak langsung terhadap performa sogo shosha yang mengandalkan volume perdagangan sebagai sumber utama pendapatan.