Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Indeks S&P 500 telah jatuh tahun ini. Di tengah kepanikan itu, para investor telah menumpuk uang dalam bentuk emas.
Sering dianggap sebagai tempat berlindung yang aman, emas biasanya menarik para investor di saat-saat yang penuh kecemasan dan ketakutan, dengan keyakinan bahwa emas dapat menjadi tempat yang aman untuk menyimpan uang di tengah ketidakpastian pasar.
Namun, sebelum memutuskan untuk membeli emas, Anda harus mempertimbangkan apa yang dipikirkan investor miliarder Warren Buffett tentang emas dan mengapa ia tidak yakin bahwa berinvestasi dalam emas merupakan strategi yang baik.
Alasan Buffett tidak menyukai emas
Dalam sebuah surat kepada para pemegang saham Berkshire Hathaway pada tahun 2011, Buffett mencatat alasan-alasan berikut ini mengapa ia tidak terlalu senang dengan emas sebagai sebuah investasi:
1. "Permintaan emas terbatas, selain sekadar sebagian dari utilitas industri dan dekorasi."
2. "Emas tidak menghasilkan apa pun, dan jika Anda memiliki satu ons emas untuk selamanya, Anda akan tetap memiliki satu ons pada akhirnya."
Baca Juga: Menghindari Rugi Besar Saat Pasar Anjlok ala Warren Buffett
Buffett mengakui popularitas emas di tengah kepanikan di pasar tetapi tidak melihatnya sebagai investasi jangka panjang yang hebat.
Sebaliknya, ia lebih suka berinvestasi pada apa yang ia sebut sebagai "aset produktif," termasuk tidak hanya perusahaan tetapi juga real estat dan pertanian.
Buffett telah lama optimis terhadap ekonomi AS dan kemampuannya untuk terus tumbuh. Strategi investasinya telah memungkinkannya menghasilkan laba yang luar biasa, sering kali mengungguli S&P 500, yang merupakan indeks perusahaan terbesar dan tersukses di dunia.
Emas telah mencapai rekor tertinggi, tetapi berinvestasi di pasar mungkin masih menjadi pilihan yang lebih baik
Secara historis, S&P 500 telah menghasilkan laba tahunan rata-rata sekitar 10%. Selama dekade terakhir, total laba (termasuk dividen yang diinvestasikan kembali) jauh lebih unggul daripada hanya menyimpan emas.
Selisih antara dua pilihan investasi yang berbeda ini akan jauh lebih besar jika tidak terjadi kejatuhan S&P 500 tahun ini.
Baca Juga: Putra Warren Buffett Memilih Jual Saham Warisan untuk Kejar Karier Musik