Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Banyak saham perusahaan teknologi mulai berguguran pada Jumat (6/3), karena para investor mulai mengunci keuntungan di tengah meningkatnya kekhawatiran yang lebih luas dari virus corona. Padahal sebelumnya, saham-saham teknologi diperkirakan akan mendapatkan manfaat dari malapetaka yang disebabkan dari wabah tersebut.
Mengutip Bloomberg, Minggu (8/3), saham Zoom Video Communications Inc misalnya anjlok 14%. Penurunan itu hampir menghapus gain saham Zoom Video pada bulan Maret yang telah mendorong saham ke rekor baru pada Kamis (5/3). Saham perusahaan konferensi video ini masih naik lebih dari 50% sepanjang tahun 2020.
Baca Juga: S&P proyeksi kerugian Asia Pasifik capai US$ 211 miliar akibat virus corona
Sementara saham Slack Technologies Inc yakni perusahaan pembuat perangkat lunak kolaborasi tempat kerja, mencatatkan rekor penurunan pada Jumat dengan anjlok sebesar 10% dibandingkan penutupan hari sebelumnya di level tertinggi dalam enam bulan.
Saham perusahaan teknologi mendapatkan permintaan sangat besar di tengah orang-orang lebih banyak tinggal di rumah dan menjadikannya saham tercerah di AS selama sebulan terakhir. Saham perusahana teknologi melesat karena investor mencari tempat berlindung sementara di saat indeks patokan jatuh.
Ketakutan semakin meningkat di pasar. Upaya penanggulaan virus corona di khawatirkan dapat mendorong ekonomi Amerika Serikat (AS) menuju resesi karena wabah tersebut terus menyebar. Harga saham Atlassian Corp dan Smartsheet Inc juga turun lebih dari 6% pada hari Jumat, sementara Netflix Inc anjlok 4%.
Indeks bursa saham AS pada akhir pekan lalu jatuh karena kekahwatiran perlambatan ekonomi kian meningkat setelah kasus virus corona secara global sudah mencapai 100.000. Ini membuat para investor memilih pindah ke instrumen obligasi yang lebih aman.
Indeks S&P 500 turun 2,3% dan ditutup pada level terendah sejak Oktober 2019 lalu.
Sementara harga saham Royal Caribbean Cruises Ltd dan Carnival Corp masing-masing turun 2% setelah mencuatnya sebuah laporan bahwa pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan cara-cara untuk mencegah para pelancong AS naik kapal pesiar.
"Kami tidak benar-benar tahu di mana posisi bawah pada situasi ini, tetapi sangat optimis bahwa ini tidak selalu merupakan penurunan ekonomi jangka panjang," kata Mark Doman, kepala eksekutif Doman Group di New York dikutip Reuters, Jumat(6/3).
Baca Juga: Wall Street ditutup melemah akibat penyebaran virus corona yang terus meluas