kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   11.000   0,75%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Samak Menolak Mengundurkan Diri


Kamis, 04 September 2008 / 11:56 WIB
Samak Menolak Mengundurkan Diri


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BANGKOK. Perdana Menteri Thailand Samak Sundaravej menolak untuk mundur dari jabatannya. Ia menegaskan hal tersebut setelah Menteri Luar Negeri Thailand menyatakan untuk mengundurkan diri. Selain itu, peraturan darurat negara juga gagal mengakhiri pendudukan Kantor Pusat Pemerintahan Thailand.

“Saya tidak akan mengundurkan diri dan tidak akan membubarkan parlemen. Saya akan tetap disini untuk melindungi negara. Jika saya diberi kesempatan untuk mengatur negara, saya rasa semua masalah dapat diselesaikan,” tegas Samak.

Seperti yang diketahui, Aliansi Masyarakat untuk Demokrasi (PAD) yang merupakan kelompok yang menentang pemerintahan Samak merupakan kelompok yang melakukan kudeta atas pemerintahan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra pada 2006 lalu. Saat ini, PAD telah menduduki kantor pemerintah sejak 26 Agustus lalu dan berjanji tidak akan pergi hingga Samak yang dianggap merupakan kaki tangan Thaksin, mengundurkan diri. Namun, Samak menolak dan mengatakan tidak akan mengikuti tuntutan yang dilakukan dengan cara tidak demokratis. Bahkan pada minggu ini, Samak mendeklarasikan Thailand berada dalam kondisi darurat.

Samak juga membenarkan adanya laporan media bahwa Menteri Luar Negeri Thailand Tej Bunnag, yang merupakan penasihat Raja Bhumibol Adilyadej, berencana mengundurkan diri. “Tej merupakan seorang birokrat. Dia tidak memiliki mental seorang politisi,” ujar Samak. 

Sementara itu, PAD pun bersikeras tidak akan pergi dari kantor pusat pemerintahan Thailand. “Selama dia bersikeras untuk tidak mundur, kami tidak akan pergi dari kantor pemerintahan. Tidak masalah jika kami harus menunggu selama berapa hari, tahun, atau di kehidupan kami yang akan datang,” kata Pimpinan PAD Sondhi Limthongkul yang disambut dengan sorakan para pendukungnya.

Krisis politik di Thailand kian memperburuk kondisi perekonomian di Negeri Gajah itu. Pasalnya, Thailand saat ini sedang dihadapi masalah menyangkut perlambatan ekonomi dan tingginya inflasi. Adanya krisis tersebut membuat para investor asing menarik semua dananya dan memilih untuk menginvestasikan ke negara lain. Selain itu, SET Index yang sudah turun 25% sejak dilakukannya aksi demonstrasi, pada sesi pembukaan perdagangan tadi pagi semakin anjlok sesaat setelah Samak mengeluarkan pernyataan.


Bloomberg, Reuters




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×