Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Samsung Electronics Co Ltd kemungkinan akan menghasilkan laba kuartalan terbaiknya dalam tiga tahun serta mencapai rekor pendapatannya. Hal ini didorong oleh kenaikan harga chip memori dan penjualan cepat smartphone lipat barunya.
Mengutip Reuters, laba operasional untuk pembuat chip memori dan smartphone terbesar di dunia kemungkinan melonjak menjadi 16,1 triliun won setara US$ 14 miliar pada kuartal yang berakhir September.
Jika benar terjadi, berarti ada kenaikan hingga 30% dari 12,35 triliun won setahun sebelumnya. Bahkan, capaian tersebut bisa menjadi yang tertinggi sejak kuartal ketiga 2018.
Sementara itu, pendapatan Samsung kemungkinan juga akan naik 11% menjadi 74,6 triliun won dan menjadi rekor tertingginya. Kenaikan laba tersebut diperkirakan berasal dari dua divisi yang mengalami kinerja apik di kuartal tersebut. Dua divisi tersebut antara lain divisi chip dan divisi seluler.
Baca Juga: Helikopter Polisi Malaysia masuk pebatasan, Singapura kirim jet tempur F-16
Analis memperkirakan divisi chip Samsung akan melaporkan laba operasional sebesar 9,9 triliun won. Ini berarti naik 79% dari tahun sebelumnya, dibantu oleh kenaikan harga dan pengiriman chip memori.
Asal tahu saja, harga chip DRAM yang digunakan di server, ponsel, dan perangkat komputasi lainnya melonjak 7,9% dibandingkan kuartal Juni. Sedangkan chip flash NAND yang melayani pasar penyimpanan data naik 5,5%.
Untuk divisi selulernya, kemungkinan labanya bisa mencapai 3,7 triliun won yang berarti turun dari 4,45 triliun won tahun sebelumnya tetapi naik dari 3,2 triliun won kuartal sebelumnya karena penjualan smartphone yang dapat dilipat.
Diperkirakan 2 juta model Galaxy Z Fold 3 dan Z Flip 3 terjual dalam sebulan sejak diluncurkan pada akhir Agustus dan menjadi penjualan tertinggi di Korea Selatan diikuti oleh Amerika Serikat.
Kekurangan global yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam chip semikonduktor di tengah pandemi telah mendukung hasil dan saham Samsung, yang melonjak 45% tahun lalu dan mencapai rekor tertinggi pada awal 2021.
Baca Juga: Biden ke PM Jepang yang baru: AS siap beri dukungan penuh di sektor pertahanan
Namun saham tersebut telah turun sejak saat itu, ditambah dengan kerugian pada bulan September ketika Micron memperingatkan pengiriman chip memorinya akan tergelincir dalam waktu dekat, di tengah pandangan industri bahwa harga chip akan jatuh setelah mencapai puncaknya pada Juli-September.
"Saham Samsung telah jatuh karena panduan Micron tetapi tidak seperti Micron, Samsung menginternalisasi komponen utama dan memiliki bisnis lain seperti seluler dan pengecoran untuk meningkatkan kinerja," kata analis Hanwha Investment & Securities Lee Soon-hak.
Samsung akan mengumumkan hasil kinerja kuartalannya pada hari Jumat nanti.