kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengembang China yang gagal bayar utang bertambah


Selasa, 05 Oktober 2021 / 15:52 WIB
Pengembang China yang gagal bayar utang bertambah
ILUSTRASI. Setelah kasus gagal bayar menjerat Evergrande Group, kini bertambah lagi pengembang China yang gagal bayar utang.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Sektor properti China semakin suram. Setelah kasus gagal bayar utang yang menjerat Evergrande Group, kini bertambah lagi pengembang China yang terancam bangkrut.

Fantasia Holdings Group Co Ltd melaporkan tidak mampu membayarkan kewajiban jatuh temponya. Berdasarkan keterbukaan ke Bursa Saham Hong Kong seperti dikutip Reuters, Selasa (5/10), Fantasia menyatakan tidak bisa membayarkan utang obligasi sebesar US$ 206 juta yang jatuh tempo pada 4 Oktober 2021.

Sementara pada 20 September lalu, Fantasia mengaku modal kerja masih cukup dan tidak memiliki masalah likuditas. 

Dengan nilai pasar yang hanya mencapai US$ 415 juta, risiko yang bisa ditimbulkan Fantasia ke pasar lebih kecil dibanding dengan Evergrande. Total kewajiban Fantasia adalah US$12,9 miliar per 30 Juni 2021, menurut laporan semester pertama perusahaan, dibandingkan dengan Evergrande yang mencapai US$ 304,5 miliar.

Baca Juga: Hong Kong hentikan perdagangan saham China Evergrande

Fantasia memiliki sekitar US$ 4,7 miliar kewajiban obligasi luar negeri dan lokal yang beredar, versus US$ 27,6 miliar Evergrande.

Namun, sudah lewat jatuh tempo tersebut menambah kekhawatiran  bahwa krisis kredit di antara pengembang China dapat mendorong kehancuran yang lebih luas terhadap sektor properti yang menyumbang sekitar seperempat ekonomi China.

Fitch memperkirakan, Fantasia memiliki hampir US$ 2 miliar pembayaran global bond yang akan jatuh tempo tahun ini dan tahun 2022. Serta memiliki hampir US$ 1 miliar obligasi lokal.

Sebelumnya, manager properti Country Garden Services mengatakan, anak perusahaan Fantasia gagal membayar kembali pinjaman 700 juta yuan  atau US$ 108 juta  yang juga jatuh tempo pada 4 Oktober.

Harga obligasi Fantasia jatuh pada hari Senin karena spekulasi meningkat bahwa Fantasia akan berjuang untuk memenuhi kewajibannya.

Country Garden Services mengumumkan kesepakatan bulan lalu untuk mengakuisisi aset bisnis manajemen properti dari Grup Layanan Color Life Fantasia. Country Garden menyatakan pada hari Senin bahwa mereka menegakkan ketentuan dalam kesepakatan yang akan mentransfer saham unit Fantasia ke salah satu perusahaan Country Garden.

Otoritas China telah mempertahankan aturan ketat tentang leverage, sementara langkah-langkah untuk mendinginkan pasar perumahan akan mengurangi penjualan. 

Selanjutnya: Tak hanya Evergrande, pengembang ini juga kesulitan bayar utang




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×