Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Pasar keuangan global bergejolak pada Senin (6/10/2025) setelah kabar politik besar dari Jepang mengguncang sentimen investor.
Saham Jepang melonjak lebih dari 4% ke rekor tertinggi dan yen melemah tajam menyusul terpilihnya Sanae Takaichi sebagai pemimpin Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa, membuka jalan baginya menjadi perdana menteri perempuan pertama Jepang.
Dalam perdagangan awal, indeks Nikkei 225 melesat hingga 4,3% ke level tertinggi sepanjang masa 47.734,04, hanya dalam 15 menit pertama sesi.
Baca Juga: Yen Anjlok Usai Kemenangan Sanae Takaichi, Pasar Bertaruh pada Stimulus Fiskal Baru
Lonjakan itu terjadi setelah Takaichi mengalahkan kandidat moderat Shinjiro Koizumi dalam pemilihan internal LDP pada Sabtu lalu, memicu harapan akan stimulus fiskal baru.
Di sisi lain, yen Jepang anjlok 1,6% mendekati level ¥150 per dolar AS, sementara imbal hasil obligasi pemerintah jangka pendek turun ke posisi terendah dua minggu karena pelaku pasar mengurangi spekulasi kenaikan suku bunga oleh Bank of Japan (BOJ).
Probabilitas pasar terhadap kenaikan suku bunga BOJ hingga akhir tahun turun menjadi 41%, dari 68% pada Jumat sebelumnya.
“Kekhawatiran bahwa pemerintahan berikutnya akan melakukan ekspansi fiskal ekstrem atau menekan BOJ tampaknya berlebihan,” tulis ekonom Morgan Stanley MUFG Securities.
“Sikap Takaichi tampak selaras dengan pendekatan hati-hati Gubernur BOJ Kazuo Ueda terhadap normalisasi kebijakan,” tambah mereka.
Baca Juga: Indeks Nikkei Cetak Rekor Usai Sanae Takaichi Menang Pemilu LDP
Investor Beralih ke Aset Alternatif
Ketidakpastian politik global dan penutupan sebagian pemerintahan AS turut mendorong investor mencari aset lindung nilai.
Harga emas menembus rekor baru di atas US$3.900 per ons, sementara bitcoin juga mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di US$125.653 pada Minggu.
“Penutupan pemerintahan AS kali ini berdampak signifikan,” kata Geoffrey Kendrick, Kepala Riset Aset Digital di Standard Chartered Bank.
“Bitcoin bergerak seiring dengan risiko pemerintah AS, dan saya perkirakan nilainya akan terus naik selama penutupan berlangsung, berpotensi menembus US$135.000.”
Baca Juga: Sanae Takaichi Menang! Perempuan Pertama Calon Perdana Menteri Jepang
Pasar Regional dan Komoditas
Sebagian besar pasar saham Asia lain tutup karena libur nasional, termasuk China daratan, Korea Selatan, dan Taiwan.
Sementara itu, Hang Seng Hong Kong turun 0,3%, dan indeks acuan Australia melemah tipis 0,1%.
Kontrak berjangka S&P 500 AS naik 0,2%, melanjutkan reli yang membawa indeks utama Wall Street ke rekor tertinggi pada Jumat lalu.
Harga minyak dunia juga menguat setelah OPEC+ pada Minggu mengumumkan akan menaikkan produksi 137.000 barel per hari (bph) mulai November, peningkatan yang lebih kecil dari ekspektasi pasar.
Baca Juga: Sanae Takaichi Terpilih Jadi Ketua LDP, Siap Jadi PM Perempuan Pertama Jepang
Minyak mentah Brent naik 1,3% menjadi US$65,39 per barel dan minyak West Texas Intermediate (WTI) menguat 1,4% menjadi US$61,71 per barel.
Langkah OPEC+ ini dianggap menyeimbangkan kekhawatiran antara pasokan berlebih dan stabilitas harga di tengah ketegangan geopolitik global.