Sumber: Bloomberg | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - Saudi Aramco kembali melakukan pemangkasan harga semua jenis minyak yang di ekspor ke Asia. Pemangkasan di bulan kedua ini terpaksa dilakukan eksportir terbesar minyak mentdah di dunia karena melihat melemahnya permintaan pasar.
Aramco akan menurunkan harga minyak mentah Arab Light andalannya sebesar 60 sen per barel menjadi $1,80 per barel. Ini di atas harga patokan regional untuk pengiriman pada bulan Agustus. Menurut surei, pedagang dan penyuling memperkirakan Aramco akan menurunkan harga jual resmi sebesar 90 sen.
Namun sebaliknya, Saudi Aramco justru menaikkan semua harga ke Eropa Barat Laut dan Mediterania sebesar 90 sen untuk bulan Agustus. Beberapa harga ke AS juga sedikit naik.
Bulan lalu, kelompok produsen OPEC+, yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia, menguraikan kuota produksi hingga akhir tahun depan. Beberapa anggota yang telah melakukan pengurangan produksi setuju untuk menambah pengurangan dan dimulai bertahap pada Oktober nanti.
Baca Juga: Saudi Aramco dan ADNOC Pertimbangkan Tawaran untuk Akuisisi Santos
Kesepakatan tersebut, membuat harga minyak Brent merosot ke level terendah sejak Februari di tengah kekhawatiran bahwa pertumbuhan permintaan yang lebih lemah tidak akan menyerap pasokan tambahan. Arab Saudi sebagai produsen terbesar di OPEC dan pemimpin de facto kelompok menekankan bahwa mereka dapat memutuskan untuk tidak melanjutkan kenaikan tersebut dan akan terus memantau kondisi pasar. Harga kemudian pulih dari posisi terendah yang terlihat setelah pertemuan tersebut.
Harga minyak telah meningkat selama sebulan terakhir karena Aramco membatasi ekspor. Pengiriman bulan Juni ke pelanggan di luar negeri turun ke level terendah dalam 10 bulan. Minyak mentah Brent pulih dari kemerosotan dan diperdagangkan di atas $85 per barel karena risiko geopolitik yang masih ada di Timur Tengah dan Badai Beryl yang mengancam akan mengganggu produksi AS.