kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Saudi Aramco Incar Lebih Banyak Investasi di China


Senin, 11 Maret 2024 / 06:24 WIB
Saudi Aramco Incar Lebih Banyak Investasi di China
ILUSTRASI. Pipa gas alam cetakan 3D ditempatkan di depan logo Saudi Aramco yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil 8 Februari 2022.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Raksasa minyak dunia, Saudi Aramco, menyatakan siap untuk berinvestasi lebih banyak di China. Upaya ini diambil ketika permintaan minyak dari negara itu telah menguat dan terus berkembang.

"Sejauh ini kita berada di awal tahun 2024, permintaan masih sehat dan terus meningkat di China. Kilang-kilang di negara ini termasuk yang paling terintegrasi dan memiliki tingkat konversi tertinggi dan Aramco saat ini sedang mencari peluang lebih lanjut untuk berinvestasi," kata CEO Aramco, Amin Nasser, pada hari Minggu (10/3), dikutip Reuters.

Saudi Aramco, yang dimiliki negara, telah meningkatkan kehadirannya di China dalam serangkaian kesepakatan di bidang penyulingan dan petrokimia, beberapa di antaranya disertai dengan perjanjian pengambilan minyak mentah.

Baca Juga: Kurangi Ketergantungan Ekonomi Terhadap Minyak, Arab Saudi Bakal Menjual Saham Aramco

Nasser memperkirakan pasar minyak global akan tetap sehat sepanjang tahun 2024. Dirinya juga berharap agar Saudi Aramco bisa meraih pertumbuhan sekitar 1,5 juta barel.

Nasser memperkirakan permintaan pada tahun 2024 sebesar 104 juta barel per hari dibandingkan dengan rata-rata 102,4 juta barel pada tahun 2023.

Nasser berbicara setelah rilis hasil yang menunjukkan laba bersih Saudi Aramco turun 24,7% menjadi US$121,3 miliar karena harga minyak yang lebih rendah.

Pemerintah Arab Saudi pada akhir Januari lalu memerintahkan Aramco untuk membatalkan rencana ekspansinya untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 13 juta barel per hari. Pemerintah lebih menghendaki perusahaannya itu untuk beroperasi sesuai target awal, yaitu 12 juta barel per hari.

Baca Juga: Goldman Sachs dan Mubadala Investasi US$ 1 Miliar di Asia-Pasifik

Proyek Safaniyah dan Manifa yang merupakan bagian dari rencana perluasan akhirnya ditangguhkan. Di saat yang sama, tiga proyek lainnya masih berjalan di Zuluf, Marjan dan Berri.

Di ketiga wilayah itu, Saudi Aramco diperkirakan akan bisa menambah produksi minyak mentah sebesar 600,000, 300,000, dan 250,000 barel per hari.

"Saya akan mengelolanya dengan memoderasi penurunan kita, dan mengimbangi penurunan itu dengan penambahan yang akan datang dari Zuluf, Marjan, dan Berri. Hal ini seharusnya tidak berdampak pada jumlah rig yang kami miliki di lapangan," kata Nasser dengan percaya diri.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×