kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Saudi Aramco kantongi rating A+ untuk obligasi internasional US$ 10 miliar


Senin, 01 April 2019 / 18:24 WIB
Saudi Aramco kantongi rating A+ untuk obligasi internasional US$ 10 miliar


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - DUBAI. Produsen minyak Arab Saudi, Saudi Aramco kantongi rating A+ dari Fitch Rating serta peringkat A1 dari Moodys untuk penerbitan obligasi global yang pertama. Penerbitan surat berharga internasional ini untuk mengisi kembali kas negara yang terkuras oleh penurunan harga minyak internasional tahun lalu.

Aramco akan mulai bertemu dengan investor obligasi internasional minggu ini dan menjadi debut pertama di pasar modal internasional. Para investor masih mengamati dan membuka peluang memesan surat utang ini. Sebab, Saudi Aramco sepenuhnya milik negara dan penentuan peringkatnya disesuikan dengan peringkat kredit di Arab Saudi.

Seperti diketahui, Aramco menghasilkan laba sebelum bunga, pajak, dan depresiasi (EBITDA) sebesar US$ 224 miliar pada tahun 2018. Jumlah itu melampaui kinerja ExxonMobil yang juga merupakan salah satu perusahaan minyak terbesar di dunia.

"Saudi Aramco memiliki posisi likuiditas yang sangat kuat. Pada akhir 2018, ia memiliki dana sebesar US$ 48,8 miliar dalam bentuk tunai terhadap US$ 27 miliar dalam utang yang dilaporkan perusahaan,” kata Moody's, yang dikutip dari Reuters, Senin (1/4).

Aramco bermaksud untuk menerbitkan obligasi berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) pertamanya, yang diperkirakan bernilai setidaknya US$ 10 miliar. Untuk itu perusahaan akan bertemu dengan investor di Asia, Eropa dan Amerika Serikat hingga Jumat, 5 April 2019 menurut sebuah dokumen yang dikeluarkan salah satu bank yang terlibat dalam kesepakatan.

Pendanaan melalui surat utang ini akan membantu Aramco untuk mengakuisisi saham Saudi Basic Industries Corp (SABIC), produsen petrokimia terbesar keempat di dunia. Pekan lalu Aramco mengatakan akan membeli 70% saham Sabic dari dana kerajaan Arab senilai US$ 69,1 miliar. Ini merupakan salah satu aksi korporasi terbesar di industri kimia global.

Pada akhir 2018, saldo kas Aramco melebihi utang neraca. Leverage neraca perusahaan telah dikelola secara konservatif. Menurut Moody's, Aramco memiliki fasilitas pinjaman bank sebesar US$ 46,8 miliar fasilitas bank, di mana sekitar US$ 25,5 miliar telah tersedia.

"Kami memproyeksikan leverage Saudi Aramco akan tetap rendah, bahkan setelah akuisisi Sabic yang baru-baru ini diumumkan. Kami perkirakan sebagian besar akusisi ini akan didanai dari aliran kas bebas perusahaan," kata Fitch.

Peringkat kredit ini memungkinkan investor untuk membandingkan dan menilai kualitas kredit penerbit obligasi dan surat berharga, dan terpenting dalam menentukan berapa banyak peminjam harus membayar.

Sumber mengatakan bahwa Aramco ingin menyesuaikan peringkat dengan produsen minya lain seperti Exxon dan Royal Dutch Shell. Di mana Exxon mempunyai peringkat triple-A oleh Moody's dan AA + oleh S&P. Sebagai bisnis mandiri, Aramco dapat melebihi perusahaan pesaingnya karena sebagian besar aset perusahaan berada di Arab Saudi dan sangat terkait dengan kebijakan ekonomi Arab Saudi.

“Peringkat Saudi Aramco dibatasi oleh peringkat Arab Saudi (A + / Stable). Ini mencerminkan pengaruh yang diberikan negara pada perusahaan melalui perpajakan dan dividen, serta mengatur tingkat produksi sejalan dengan komitmen OPEC,” kata Fitch.

Lembaga pemeringkat ini menempatkan profil kredit mandiri Arab Saudi (at) 'AA +'". Wakil Presiden dan petugas kredit senior di Moody's menjelaskan bahwa Saudi Aramco memiliki karakteristik perusahaan yang mengantongi peringkat Aaa, yaitu memiliki utang yang relatif kecil terhadap arus kas, kemudian skala besar produksi, kepemimpinan pasar, dan akses di Arab Saudi ke salah satu cadangan hidrokarbon terbesar di dunia.

Aramco sejauh ini merupakan perusahaan penghasil minyak terbesar di dunia, di atas rekan-rekan regional seperti Perusahaan Minyak Nasional Abu Dhabi (ADNOC) dan perusahaan minyak terkemuka lain Shell, Total dan BP, kata Fitch.

Namun sayangnya terintegrasi ke dalam gas alam dan hilir dibandingkan perusahaan global lain seperti Shell dan Total, yang membuatnya lebih terekspos pada harga minyak meskipun dikurangi oleh biaya produksi yang rendah, strategi ekspansi hilir, dan akuisisi Sabic.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×