Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - LONDON. Perusahaan minyak Saudi Aramco bakal membeli 70% saham perusahaan raksasa petrokimia yang dikontrol oleh pemerintah yakni Saudi Basic Industries Corporation. Mengutip The Newyork Times pada kamis (28/3) aksi pembelian saham mayoritas ini bernilai US$ 69,1 miliar. Hal ini akan menjadi alternatif pendanaan dari penawaran umum perdana yang tertunda.
Saudi Basic Industries Corporation atau yang dikenal sebagai Sabic, saat ini dipegang oleh dana kekayaan negara. Pasca akuisisi, 30% saham Sabic masih akan terus terdaftar di bursa Tadawul Arab Saudi.
Transaksi tersebut akan memberikan Putra Mahkota Mohammed bin Salman sejumlah uang tunai dibutuhkan untuk mendiversifikasi ekonomi Saudi yang saat ini sangat bergantung pada minyak.
Sang pangeran berharap aksi ini akan melindungi ekonomi dari fluktuasi harga minyak. Pangeran juga akan berinvestasi di industri lain yang akan memberikan pemasukan bagi kerajaan jika permintaan minyaknya berkurang.
Selain itu, akuisisi Aramco atas saham pengendali di Sabic diharapkan akan menarik perhatian publik yang lebih sedikit daripada penawaran saham.
"Kesepakatan memberikan putra mahkota apa yang dia inginkan. Ini tentu lebih nyaman dari pada harus mengumpulkan uang tunai melalui IPO yang akan membutuhkan membuka semua buku Aramco," ujar F. Gregory Gause III, profesor urusan internasional di Sekolah Pemerintahan dan Layanan Publik Bush di Universitas A&M Texas.
Saham yang dibeli Aramco dipegang oleh Dana Investasi Publik, yang ditunjuk Pangeran Mohammed sebagai kendaraan untuk melaksanakan rencana modernisasinya. Transaksi akan mengubah kepemilikan saham menjadi uang tunai. Hal ini memungkinkan bagi pemerintah untuk melakukan investasi lain.
Direktur Dana Investasi Publik Yasir Al-Rumayyan menyatakan penjualan saham akan membuka modal yang signifikan untuk melakukan diversifikasi sektoral dan pendapatan Arab Saudi.
Namun banyak pihak mempertanyakan bagaimana Aramco akan membiayai aksi akuisisi ini. Meskipun perusahaan kemungkinan besar akan melakukan pinjaman miliaran dolar.
Kesepakatan ini akhirnya bisa menjadi semacam hadiah hiburan untuk JPMorgan Chase, Morgan Stanley dan bank investasi lainnya yang telah memberi nasehat kepada Aramco tentang penawaran umum. Lembaga-lembaga ini telah bergeser untuk bekerja pada transaksi Sabic setelah IPO tertunda.
Obligasi yang dijual Aramco untuk membeli saham Sabic diharapkan menghasilkan banyak pendanaan. Kesepakatan itu juga akan memerlukan beberapa pengungkapan operasi Aramco.
Para analis mengatakan bahwa membeli perusahaan petrokimia raksasa seperti Sabic juga cocok dengan rencana Aramco sendiri untuk melakukan diversifikasi. Perusahaan telah memompa uang ke sektor petrokimia. Hal ini mempertaruhkan permintaan plastik akan tumbuh lebih cepat daripada bahan bakar seperti bensin di dunia yang semakin mengkhawatirkan perubahan iklim.