Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BERLIN. Kanselir Jerman Olaf Scholz melakukan kunjungan mendadak ke Kyiv pada Senin (2/12/2024). Dalam kujungan tersebut, Scholz menegaskan komitmen Jerman sebagai pendukung utama Ukraina di Eropa.
Dalam kesempatan tersebut, Scholz menjanjikan bantuan militer senilai 650 juta euro (sekitar US$ 683 juta) yang akan dikirimkan bulan ini.
Kunjungan ini merupakan yang kedua sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina hampir tiga tahun lalu.
Baca Juga: Stok Senjata Menipis, Jerman Memangkas Bantuan Militer untuk Ukraina
Scholz menekankan pentingnya dukungan berkelanjutan di tengah ketidakpastian global, khususnya menjelang pelantikan Presiden terpilih Donald Trump di Amerika Serikat dan meningkatnya operasi militer Rusia di Ukraina.
Selama di Kyiv, Scholz dijadwalkan bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelenskiy. Dalam pertemuan ini, Zelenskiy diperkirakan akan kembali mendorong dukungan NATO untuk mempercepat keanggotaan Ukraina dalam aliansi tersebut.
Pertemuan ini juga berlangsung menjelang KTT NATO di Brussels yang akan diadakan minggu ini.
Kunjungan Scholz terjadi di tengah situasi politik domestik yang menantang. Kanselir menghadapi pemilihan ulang dalam pemungutan suara darurat pada Februari, menyusul runtuhnya koalisi pemerintah pada November.
Baca Juga: Pentagon: Pasukan Korut Bakal Jadi Umpan Meriam Jika Bantu Rusia di Ukraina
Sikap Scholz terkait bantuan militer ke Ukraina menjadi sorotan, dengan kritik datang dari berbagai pihak: sebagian mendesaknya untuk meningkatkan dukungan, sementara sebagian lain mendesak penghentian pengiriman senjata.
"Jerman akan tetap menjadi pendukung terkuat Ukraina di Eropa," tulis Scholz di platform media sosial X.
Dalam pertemuannya dengan Zelenskiy, Scholz mengonfirmasi rencana pengiriman peralatan militer senilai 650 juta euro pada Desember ini.