Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
Namun, kali ini, para analis mengatakan peningkatan ketergantungan China pada konsumsi untuk menggerakkan negara dengan ekonomi terbesar kedua dunia dibandingkan dengan awal tahun 2000-an, dapat merusak pertumbuhan ekonomi negeri tersebut.
“Di Tiongkok selama 2019, konsumsi menyumbang sekitar 3,5 poin persentase ke tingkat pertumbuhan PDB riil keseluruhan sebesar 6,1%. Jika pengeluaran untuk layanan tersebut turun 10%, pertumbuhan PDB secara keseluruhan akan turun sekitar 1,2 poin persentase,” kata analis dari S&P Global Ratings dalam sebuah catatan.
Baca Juga: Pemerintah Singapura sebut wabah corona akan berdampak ke sektor ekonomi di tahun ini
Tahun Baru Imlek yang biasa dilakukan untuk perjalanan, pariwisata, dan hiburan sudah terpengaruh.
Secara keseluruhan perjalanan penumpang turun hampir 29% dari tahun sebelumnya pada hari pertama Tahun Baru Imlek di tahun ini, kata seorang pejabat Kementerian Transportasi China.
Dengan banyak bioskop ditutup, bioskop-bioskop China mendapat pemasukan 1,81 juta yuan (US$ 262.166,86) dari tiket film pada hari pertama Tahun Baru Imlek, turun lebih dari 99% dari hari sama tahun sebelumnya, menurut data dari perusahaan tiket film Tiongkok Maoyan.
"Wabah virus corona menambah hambatan pertumbuhan ekonomi yang ada," kata analis Nomura dalam sebuah catatan.
Pertumbuhan PDB Tiongkok merosot mendekati posisi terendah 30 tahun pada tahun 2019, tertekan oleh permintaan domestik yang lamban dan gesekan perdagangan dengan Amerika Serikat.
Baca Juga: Jumlah korban virus corona bertambah jadi 81 orang, China perpanjang libur Imlek