Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - LONDON. Pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi berbuntut panjang. Beberapa anggota keluarga Kerajaan Arab Saudi dikabarkan mulai berbalik arah untuk menentang Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Sejumlah pangeran dan anggota kerajaan berencana mencegah putra mahkota untuk menjadi raja.
Seperti dikabarkan Reuters, sejumlah sumber menyebut anggota kerajaan ingin merubah garis suksesi kerajaan tersebut. Namun keinginan itu diyakini tak dapat diwujudkan selama Raja Salman masih hidup karena tidak mungkin berbalik melawan putra kesayangannya tersebut.
Sejumlah sumber menyebut, anggota dinasti Al-Saud mulai mendiskusikan kemungkinan Pangeran Ahmed bin Abdulaziz yang merupakan adik Raja Salman untuk mengambil alih tahta. Sumber tersebut bilang, Pangeran Ahmed akan mendapat dukungan dari anggota keluarga, aparat keamanan hingga beberapa kekuatan negara Barat.
Pangeran Ahmed sendiri kembali ke Riyadh pada bulan Oktober lalu setelah 2,5 bulan tinggal di luar negeri. Ia adalah satu dari tiga orang di Dewan Kepatuhan Arab Saudi yang menentang Pangeran Mohammed bin Salman menjadi putra mahkota pada 2017. Sebelumnya, Pangeran Ahmed pernah menduduki jabatan menteri dalam negeri.
Saat ini Dinasti Saud memiliki ratusan pangeran. Tidak seperti monarki Eropa, di Arab Saudi tidak ada suksesi otomatis dari ayah ke putra sulung. Sebaliknya, tradisi kesukuan kerajaan menentukan bahwa raja dan anggota keluarga senior dari masing-masing cabang memilih ahli waris yang mereka anggap paling sesuai untuk memimpin.
Sejumlah sumber juga menyebut Pangeran Ahmed diyakini tidak akan mengubah rencana reformasi sosial ekonomi yang dirancang oleh Mohammed bin Salman.