kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.420   5,00   0,03%
  • IDX 7.138   43,70   0,62%
  • KOMPAS100 1.041   11,11   1,08%
  • LQ45 813   10,39   1,29%
  • ISSI 223   0,75   0,34%
  • IDX30 424   4,98   1,19%
  • IDXHIDIV20 503   1,43   0,29%
  • IDX80 117   1,42   1,23%
  • IDXV30 119   -0,10   -0,08%
  • IDXQ30 139   1,46   1,06%

Selain Indonesia, ini sederet negara yang dicabut AS dari daftar negara berkembang


Sabtu, 22 Februari 2020 / 14:06 WIB
Selain Indonesia, ini sederet negara yang dicabut AS dari daftar negara berkembang
ILUSTRASI. Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Amerika Serikat beberapa waktu lalu mengeluarkan sejumlah negara dari daftar negara- negara berkembang. REUTERS/Jonathan Ernst TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Kabar mengejutkan datang pada bulan ini saat Amerika Serikat mengeluarkan sejumlah negara dari daftar negara- negara berkembang. Dan, Indonesia adalah salah satunya.

Seperti diberitakan South China Morning Post, langkah yang dilakukan pemerintahan Donald Trump ini untuk menurunkan batasan yang mendorong investigasi AS apakah suatu negara mengancam industri AS dengan subsidi ekspor yang mereka nilai tak adil. 

Baca Juga: AS cabut China, RI dan 3 negara lain dari daftar negara berkembang, apa artinya?

Hal ini berdasarkan catatan yang dirilis Perwakilan Perdagangan AS (USTR). 

Namun Indonesia tak sendiri. Secara total ada 25 negara dari benua Eropa hingga Afrika yang dicabut dari status negara berkembang. 

Negara-negara yang dikeluarkan dari daftar negara berkembang tersebut adalah Albania, Argentina, Armenia, Brazil, Bulgaria, dan China. Kemudian ada Kolombia, Kosta Rika, Georgia, Hong Kong, India, Indonesia, Kazakhstan, dan Republik Kirgis. 

Baca Juga: Dicoret dari daftar negara berkembang oleh AS, begini efeknya ke Indonesia

Selanjutnya ada Malaysia, Moldova, Montenegro, Makedonia Utara, Romania, Singapura, Afrika Selatan, Korea Selatan, Thailand, Ukraina, dan Vietnam. 




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×