Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Beirut. Pejabat pemerintah yang mengundurkan diri pasca ledakan di Lebanon bertambah. Terbaru, Menteri Lingkungan Demanios Kattar mengundurkan diri, Minggu (9/8/2020).
Sebelumnya, Menteri Informasi Lebanon, Manal Abdel Samad lebih dulu mengundurkan diri pasca-ledakan di Lebanon, dan disusul amuk warga yang kecewa dengan pemerintah Sebanyak 4 anggota parlemen Lebanon juga mengumumkan bahwa mereka akan mundur bergabung dengan 4 lainnya yang telah lebih dulu mengumumkan kemunduran diri mereka sebelum sidang parlemen dijadwalkan pekan ini.
Baca juga: Tupperware promo Agustus 2020 spesial kotak bekal makanan, ada diskon 15%
Kattar mengatakan, kemundurannya karena sistem negara Lebanon telah "rapuh dan tidak berdaya", seperti dikutip The Associated Press. Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab pun menemui beberapa menterinya usai pengumuman undur diri Abdel Samad untuk mencegah para pejabat lain mundur.
Diab juga merencanakan pertemuan pada hari ini, Senin (10/8/2020). Karena, mundurnya 7 atau lebih dari 20 menteri bisa memaksa kabinet pemerintahan itu untuk turun dan menjadi pemerintah sementara.
Rakyat Lebanon gaungkan yel 'jatuhkan rezim' seperti Arab Spring 2011 Pada Minggu kemarin (9/8/2020) para pengunjuk rasa turun ke area parlemen dan bentrok dengan pasukan keamanan yang menembakkan gas air mata serta mengejar para demonstran. Insiden itu adalah kelanjutan dari sebelumnya, Sabtu malam (8/8/2020) menurut The Associated Press.
Para pengunjuk rasa turun ke jalan setelah ledakan dahsyat di Lebanon. Menyalahkan tindakan korupsi dan elit penguasa Lebanon yang tidak mengurus negara dengan baik. Demonstran mendirikan tiang gantungan kayu sebagai simbol dan memegang setidaknya satu spanduk bertuliskan "mundur atau gantung," menurut Reuters.
Beberapa puluh orang dari mereka masuk ke kementerian luar negeri Lebanon dan membakar potret Presiden Michael Aoun. Di dalam demonstrasi tersebut seorang pengunjuk rasa mengatakan melalui alat pengeras suara, "Kita tinggal di sini. Kami menyerukan rakyat Lebanon untuk menduduki semua kementerian."
Baca juga: Daftar 10 HP tercepat periode Juli 2020
Demonstran lainnya memulai seruan, "Rakyat ingin jatuhkan rezim!" sebuah slogan yang kerap disuarakan selama demonstrasi Arab Spring pada 2011 silam. Ledakan di Pelabuhan Beirut telah menewaskan sedikitnya 165 orang, melukai 6.000 orang, serta merusak ratusan bangunan. Dugaan sementara ini, ledakan terjadi karena 2.750 ton bahan eksplosif amonium nitrat terbakar di sebuah gudang di pelabuhan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lagi, Menteri Lebanon Mundur Usai Demonstran Gemakan Yel 'Jatuhkan Rezim' Mirip Arab Spring 2011",
Penulis : Miranti Kencana Wirawan
Editor : Miranti Kencana Wirawan