Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Meski masih berfokus sebagai produsen ponsel pintar, tampaknya Xiaomi semakin ekspansif untuk memperlebar lini usahanya. Yang terbaru, perusahaan asal China ini semakin serius masuk ke sektor yang saat ini sedang ramai yakni mobil listrik.
Seperti diketahui, Xiaomi berawal dari produsen ponsel pintar yang pada kuartal kedua tahun ini memiliki pangsa pasar 17% dan menempatkannya pada posisi peringkat dua secara global setelah Samsung. Pencapaian tersebut berhasil menggusur dominasi Apple karena keunggulannya pada harga yang lebih murah.
Hanya saja, pencapaian tersebut tak menghentikan ekspansi Xiaomi untuk menjadi perusahaan yang memiliki banyak produk. Bukan tanpa sebab, saat ini Xiaomi memiliki usaha bisnis selain ponsel pintar adalah sepeda listrik, alat elektronik, aksesoris mobil hingga peralatan rumah tangga.
Gencarnya aksi perluasan produk internet of things (IoT) dan peningkatan pangsa pasar ponsel pintar global pun berbuah manis pada kinerja keuangan perusahaan. Xiaomi Corp mencatatkan kenaikan penjualan rekor 64% year on year (yoy) menjadi 87,8 miliar yuan atau US$ 13,56 miliar pada kuartal II yang berakhir pada Juni 2021.
Baca Juga: Redmi Note 10 Stop Produksi! Penggantinya Punya RAM 8 GB dan Fitur 5G
Sebagai perbandingan, penjualan perusahaan pada kuartal II tahun lalu senilai 53,54 miliar yuan. Sejalan dengan penjualan, laba bersih Xiaomi juga terungkit mencapai 6,32 miliar yuan atau naik 87,4% yoy dan melebihi ekspektasi para analis.
Saat ini, Xiaomi tampaknya sedang mengarahkan fokusnya pada pengembangan bisnis mobil listriknya. Hal tersebut tampak dari rencana mereka untuk membeli perusahaan rintisan yang menyediakan teknologi self-driving, Deepmotion, seharga US$ 77,4 juta.
Presiden Xiaomi Wang Xiang mengatakan pembelian tersebut dimaksudkan untuk membantu Xiaomi mengembangkan teknologi self-driving Level 4 yang memungkinkan mengemudi otomatis secara penuh.
"Melalui akuisisi ini, kami berharap dapat mempersingkat waktu untuk memasarkan produk kami. Kami ingin mempercepat R&D mengemudi otonom kami," kata Wang seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (26/8).
Tak hanya itu, Xiaomi juga sebelumnya dikabarkan akan membeli saham Evergrande Group di unit kendaraan listrik. Berdasarkan laporan Reuters, Xiaomi bisa memiliki 65% saham di Evergrande New Energy Vehicle (NEV) yang memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$ 12,5 miliar.
Jika berbagai rencana Xiaomi di sektor mobil listrik terjadi, bisa jadi kinerja keuangan perusahaan semakin terangkat mengingat sektor ini sedang banyak dilirik oleh banyak pihak meskipun ketersediaan chip menjadi tantangan sektor tersebut.