Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Sempat bangkit dan menembus level US$ 36.500 pada Senin (24/1), harga Bitcoin kembali jatuh ke bawah US$ 35.000. Banyak investor terus menilai kondisi ekonomi makro meresahkan dibarengi kemerosotan pasar saham.
Mengacu data CoinDesk pada Senin (24/1) pukul 14.55 WIB, harga Bitcoin ada di US$ 34.956,3. Harga mata uang kripto terbesar di dunia dari di sisi market cap ini turun 1,85% dibanding posisi 24 jam sebelumnya.
Di saat yang sama, harga Ethereum turun 4,04% menjadi US$ 2,387,26. Sementara harga mata uang kripto berbasis meme, Shiba Inu melorot 3,71% jadi 0,000022 dan Dogecoin merosot 6,49% ke posisi 0,134855.
Baca Juga: Bukan Bitcoin apalagi Shiba Inu, 5 Mata Uang Kripto Ini Siap Bersinar di 2022
Sementara harga mata uang kripto alternatif (altcoin) Polkadot anjlok lebih dalam, 8,36% menjadi US$ 18,16. Kemudian, harga Solana menukik tajam 16,47% ke level US$ 93,90.
“Pasar menahan napas karena investor melihat pasar Asia sebagai tanda apa yang akan dilakukan saham minggu ini,” kata Joe DiPasquale, CEO BitBull Capital, kepada CoinDesk.
"Jika pasar Asia kuat, kita bisa memperkirakan permintaan kripto akan naik, dan terlebih lagi jika pasar AS memiliki hari Senin yang kuat," ujar dia.
Menurut DiPasquale, pasar kripto masih mencoba menemukan jalannya, apakah sebagai lindung nilai seperti emas yang bergerak terbalik dengan ekuitas, atau aset berisiko seperti saham.