Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Militer China mengatakan pada Jumat (7/7), pihaknya baru-baru ini mengadakan latihan kesiapan tempur, patroli, serta latihan tempur di laut dan wilayah udara di sekitar Taiwan, ketika seorang senator AS mengunjungi Taipei.
China, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya, menentang segala bentuk interaksi resmi antara pejabat AS dan Taiwan. Juga, secara rutin menggambarkan Taiwan sebagai masalah paling sensitif dan penting dalam hubungannya dengan Washington.
Latihan tersebut, yang Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) umumkan, sebagai respons atas "kolusi dan provokasi" oleh Amerika Serikat dan Taiwan, juru bicara Kementerian Pertahanan China Wu Qian mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Di Tengah Ketegangan dengan China, Taiwan Pamer Jet Tempur Latih Baru Buatan Lokal
Beberapa jet tempur China melintasi garis tengah Selat Taiwan pada Jumat di bagian utara, sumber di Taiwan yang menjelaskan masalah tersebut mengungkapkan kepada Reuters. Tapi, jet tempur China tidak memasuki wilayah udara Taiwan.
Sumber itu bilang, jarang pesawat militer China melintasi penyangga tidak resmi, terutama dari barat laut Taiwan.
Jet tempur tersebut "terbang lurus melintasi" garis tengah dan kemudian "berputar-putar" melakukan operasi taktis, menurut sumber itu. Ia menambahakan, jet tempur Taiwan terbang untuk mencegat pesawat militer China tersebut.
"Itu adalah pesan provokasi yang jelas," kata sumber mengutip kunjungan Senator AS Rick Scott, yang mengepalai Komite Senator Nasional Partai Republik dan duduk di Komite Angkatan Bersenjata Senat, ke Taiwan pada Jumat.
Baca Juga: Makin Tegang, AS Terbangkan Pesawat Pengintai Poseidon di Atas Selat Taiwan
Angkatan Udara Taiwan mengatakan, pihaknya "memahami sepenuhnya" situasi di daerah itu dan "secara aktif" membela keamanan nasional tanpa menjelaskan lebih perinci.
Menurut Wu, kunjungan Scott ke Taiwan telah secara serius merusak hubungan China-AS dan meningkatkan ketegangan di Selat Taiwan.
"Tentara Pembebasan Rakyat China siap berperang setiap saat, dan akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk secara tegas menggagalkan campur tangan kekuatan eksternal dan upaya pemisahan diri, dan dengan tegas membela kedaulatan nasional dan integritas teritorial," tegasnya, seperti dikutip Reuters.
