kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Senator AS berupaya hentikan penjualan senjata ke UEA, ini alasannya


Kamis, 19 November 2020 / 07:50 WIB
Senator AS berupaya hentikan penjualan senjata ke UEA, ini alasannya
ILUSTRASI. Penerbang AS mempersiapkan drone MQ-9 Reaper Angkatan Udara AS, salah satu jenis drone yang ditawarkan ke UEA.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Tiga orang senator AS pada hari Rabu (18/11) menyampaikan bahwa mereka akan berupaya menghentikan rencana pemerintahan Donald Trump untuk melakukan penjualan senjata ke Uni Emirat Arab (UEA) yang nilainya ditaksir mencapai US$ 23 miliar.

Senator Demokrat Bob Menendez dan Chris Murphy serta Senator Republikan Rand Paul, akan memperkenalkan empat resolusi ketidaksetujuan atas rencana Presiden Donald Trump untuk menjual drone Reaper, jet temput F-35, dan rudal air-to-air, serta persenjataannya lainnya ke UEA.

Menurut para senator, penjualan senjata tersebut mampu mengusik keseimbangan kekuatan di wilayah Timur Tengah. Mereka juga telah mengirimkan pemberitahuan resmi ke Kongres minggu lalu.

Baca Juga: Israel mulai mengirim radar sistem pertahanan udara Iron Dome ke AS

Tidak hanya itu, beberapa anggota parlemen juga khawatir nantinya UEA akan menggunakan senjata untuk melakukan serangan yang bisa merugikan warga sipil, terutama di daerah Yaman.

Perang sipil di Yaman menjadi sorotan dunia karena dianggap menjadi salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia. UEA beberapa tahun terakhir ikut andil dalam konflik tersebut.

Melansir Reuters, Amnesty International juga telah memperingatkan bahwa penjualan senjata AS berisiko melanggar hukum humaniter internasional dan membunuh, serta melukai, ribuan warga sipil Yaman.

Sejauh ini, sejumlah senjata yang dilaporkan akan dijual AS ke UEA merupakan produksi General Atomics, Lockheed Martin Corp., dan rudal produksi Raytheon.

Selanjutnya: AS intip latihan militer China dengan mengirim pesawat bomber B1-B Lancer




TERBARU

[X]
×