kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Senator Republik sebut Trump setuju akhiri penutupan pemerintah AS


Senin, 31 Desember 2018 / 09:01 WIB
Senator Republik sebut Trump setuju akhiri penutupan pemerintah AS
ILUSTRASI. Gedung US Capitol, kantor Kongres Amerika Serikat


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Penutupan sebagian pemerintah Amerika Serikat (AS) tampaknya akan segera berakhir. Para pihak yang berkepentingan seperti Partai Republik, Partai Demokrat dan Gedung Putih tengah menjajaki kesepakatan yang ideal, yang dapat menguntungkan semua pihak, termasuk juga Partai Demokrat yang saat ini menguasai kongres AS saat ini.

Hal itu dikemukakan, senator Partai Republik Lindsey Graham. Ia mengatakan, optimis bahwa Partai Republik, Partai Demokrat dan Presiden Donald Trump dapat mencapai kesepakatan untuk mengakhiri penutupan sebagian pemerintahan AS. Kesepakatan tersebut termasuk dalam hal anggaran untuk pembangunan tembok pembatas dan status sejumlah imigran ilegal yang ada di AS.

Kabar baik tersebut dibeberkan Graham  kepada media, Minggu (30/12), setelah ia  melakukan pertemuan makan siang dengan Presiden Trump di Gedung Putih.  Ia menjelaskan, Trump menerima usulan untuk memberikan izin bekerja kepada para imigran yang masuk secara illegal ke AS. Termasuk mereka yang masih anak-anak.

"Presiden cukup optimis,  suasana hatinya lagi baik, dan saya berpikir, ia siap untuk membuat kesepakatan,"ujarnya, seperti dikutip dari Reuter, Senin (31/12).

Meski begitu, Graham menekankan bahwa pemerintah tidak akan mau mencapai kesepakatan bila tidak termasuk uang untuk pembangunan tembok atau pembatas fisik di perbatasan AS dan Meksiko. Pasalnya, pembangunan tembok perbatasan tersebut adalah janji utama kampanye Presiden Trump.

"Saya tidak melihat Partai Demokrat mau memberi kami lebih banyak uang, kecuali mereka juga mendapatkan sesuatu. Jadi satu hal yang kami bicarakan adalah membuat kesepakatan,"tandas Graham.

Graham melanjutkan, pemerintah membutuhkan anggaran sebesar US$ 5 miliar untuk keamanan di perbatasan untuk pembanganan tembok pembatas.

Segendang sepenarian, dalam akunTwitternya Presiden Donald Trump juga mengatakan, bila mantan presiden AS dari Partai Demokrat yakni Obama juga membangun tembok di sekitar rumah untuk keamanan mereka. Karena itu, ia mengibaratkan pembangunan tembok pembatas di Meksiko juga memiliki fungsi yang sama agar bisa memberikan rasa aman bagi warga AS.

"Presiden dan Nyoya Obama membangun tembok sepuluh kaki di sektiar rumah mereka. Saya setuju, tembok tersebut sangat diperlukan untuk keselamatan dan keamanan mereka,"tulis Trump.

Ia kemudian melanjutkan, pemerintah AS juga membutuhkan hal yang sama, namun  tembok yang dibangun dalam versi yang sedikit lebih besar.




TERBARU

[X]
×