Penulis: Arif Budianto
KONTAN.CO.ID - Sentry-II milik NASA dapat memantau lebih dari 3000 asteroid di dekat Bumi. Lewat program Sentry-II yang telah di-upgrade ini, akan menggantikan perangkat lunak yang telah digunakan selama 20 tahun.
Lewat Jet Propulsion Laboratory (JPL), NASA menggunakan program untuk menganalisis asteroid yang berpotensi berbahaya. Dikutip dari ScienceTimes, akhirnya program yang bernama Sentry ini mendapatkan upgrade atau peningkatan ke Sentry-II setelah 20 tahun beroperasi.
Upgrade Sentry-II ini menghadirkan algoritme pemantauan dampak baru, menggantikan perangkat lunak sebelumnya.
Sentry-II ini akan terus melakukan perhitungan setidaknya untuk beberapa dekade berikutnya, menginformasikan objek dengan orbit paling berbahaya yang mendekat ke Bumi. Sejak Sentry-II diciptakan, versi program yang lebih baru dan lebih baik ini akan memantau lebih dari 3.000 asteroid.
Tidak hanya itu saja, program Sentry-II ini juga dapat menghitung probabilitas atau kemungkinan dampaknya. Menariknya lagi, Sentry-II akan mengevaluasi semua dampak potensial dengan probabilitas serendah beberapa peluang dalam satu juta.
Baca Juga: Bulan Memasuki Fase Perbani Akhir, Apa itu? Yuk Simak Penjelasannya
Kehadiran Sentry-II ini juga akan menutupi kekurangan program pendahulunya.
Berbicara tentang kekurangan, Sentry memiliki kelemahan yang tidak dapat mengevaluasi efek Yarkovsky. Ini dapat menyebabkan arah asteroid berubah selama beberapa dekade atau abad.
Ketika sinar matahari memanaskan asteroid, salah satu sisinya akan mendingin. Ini melepaskan energi inframerah, yang menghasilkan dorongan untuk mengubah arah asteroid itu sendiri.
Menurut klaim NASA, Sentry-II ini dapat dengan cepat menghitung probabilitas dampak untuk semua asteroid dekat Bumi yang diketahui. Termasuk beberap akasus khusus yang tidak ditangkap oleh Sentry sebelumnya.
Baca Juga: Mengenal Asteroid 2022 AA yang Akan Mendekati Bumi Bulan Depan, Apa Dampaknya?
Tentang asteroid dekat Bumi (Near Earth Asteroid)
Menurut NASA, hingga saat ini hampir 28.000 asteroid dekat Bumi (NEA) telah ditemukan oleh survei yang selalu melakukan pemantauan. Setidaknya ditemukan 3.000 asteroid baru setiap tahun.
Beberapa diantaranya cukup besar dan cukup dekat dengan Bumi dan dianggap berpotensi berbahaya. NEA atau asteroid dekat Bumi ini bertahan di orbitnya hanya selama beberapa juta tahun.
Hingga pada akhirnya, mereka dihilangkan oleh gangguan planet, mengusirnya dari Tata Surya atau tabrakan dengan matahari, planet atau benda langit lainnya.
Sejumlah kecil asteroid dekat Bumi adalah komet yang telah punah yang kehilangan bahan permukannya yang mudah menguap. Meskipun memiliki ekor seperti komet yang samar atau terputus-putus, hal tersebut bukan berarti benda langit tersebut meteor.