kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Sepakat dengan Putin, Biden sebut hubungan AS-Rusia ada di titik terendah


Senin, 14 Juni 2021 / 09:54 WIB
Sepakat dengan Putin, Biden sebut hubungan AS-Rusia ada di titik terendah
ILUSTRASI. Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri) berjabat tangan dengan Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin di Moskow, Rusia, 10 Maret 2011.


Sumber: TASS | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - LONDON. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengaku sepakat dengan pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin yang menyebut bahwa hubungan antara AS dan Rusia saat ini sedang ada di titik terendah.

Pernyataan Biden itu keluar pada konferensi pers pasca KTT G7di Cornwall, Inggris, hari Minggu (13/6).

Di hadapan wartawan, Biden mengatakan bahwa dia setuju dengan Putin bahwa hubungan AS-Rusia berada pada titik terendah, tetapi mengakui ada area di mana kedua negara dapat bekerja sama.

Menurut Biden, kondisi hubungan AS-Rusia akan tergantung apakah kedua negara akan bertindak sesuai dengan norma-norma internasional.

"Rusia telah terlibat dalam kegiatan yang yakini bertentangan dengan norma-norma internasional, tetapi mereka juga telah mengatasi beberapa masalah nyata yang akan sulit mereka kelola," ungkap Biden, seperti dikutip TASS.

Sebelumnya, pada hari Jumat (11/6), dalam wawancara dengan saluran TV NBC Putin mengatakan bahwa hubungan Rusia-AS telah memburuk ke titik terendah dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Biden: AS tidak cari konflik tapi siap respons jika Rusia lakukan kegiatan berbahaya

Biden dan Putin akan segera bertemu di Jenewa

Biden dan Putin telah dijadwalkan untuk bertatap muka di Jenewa, Swiss, pada 16 Juni mendatang. Kepastian ini disampaikan oleh pihak Gedung Putih dan Kremlin pada akhir bulan Mei lalu.

Pertemuan kedua pemimpin ini dipastikan akan menjadi sorotan dunia mengingat hubungan kedua negara yang kurang harmonis, didorong oleh sejumlah masalah seperti dugaan campur tangan pemilu, serangan siber, kasus HAM, hingga konflik di Ukraina.

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, Presiden Biden tidak takut menghadapi "musuh" dengan menggunakan momen diplomasi langsung seperti yang akan dilakukan pekan ini.

Dari Kremlin, disampaikan bahwa kedua pemimpin akan membahas hubungan bilateral, masalah terkait stabilitas nuklir strategis, dan masalah lain termasuk kerja sama dalam perang melawan Covid-19 dan konflik regional.

Para pejabat Rusia mengatakan kepada Reuters bahwa mereka menganggap KTT itu sebagai kesempatan untuk mendengarkan secara langsung pendapat Biden. Rusia sejauh ini menerima banyak kabar, namun tidak datang langsung dari Biden.

Selanjutnya: Biden dan Putin resmi bertemu di Jenewa pada 16 Juni, sejumlah agenda akan dibahas



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×