Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JOHANNESBURG. Apa yang terlintas di benak Anda jika mendengar mengenai negara Zimbabwe? Pasti Anda langsung terbayang dengan sebuah negara yang tingkat inflasinya paling tinggi di dunia. Nah, kini, perekonomian Zimbabwe sudah mulai pulih. Bahkan, salah satu lembaga riset memprediksi, bursa saham negara tersebut merupakan salah satu yang paling bergairah ke depannya saat ini.
Sejak dibuka lagi pada 1,5 bulan lalu, bursa saham Zimbabwe sudah melesat 66%. Menurut prediksi Renaissance Capita, bursa Zimbabwe bakal naik dua kali lipat pada akhir 2009 mendatang. Hal ini disebabkan adanya upaya koalisi pemerintahan baru untuk berperang melawan resesi terburuk saat ini.
Menurut Dzika Danha, salah seorang analis Renaissance, berdasarkan data penutupan kemarin, nilai kapitalisasi pasar di bursa Zimbabwe mencapai US$ 1,66 miliar, naik dari prediksi sebelumnya sebesar US$ 1 miliar pada saat market dibuka lagi setelah ditutup selama tiga bulan. Kenaikan tersebut lebih besar dari kenaikan 88 bursa saham yang disurvei Bloomberg.
“Pemerintah terus berupaya untuk memperbarui sejumlah kebijakan sehingga dapat tercipta pasar perekonomian bebas yang lebih fokus pada sektor produktif,” kata Danha dan Anthea Alexander di Harare.
Sekadar mengingatkan, bank sentral memutuskan untuk menutup bursa saham pada November lalu akibat hyperinflasi yang diprediksi mencapai 89,7 juta%, keoknya dolar Zimbabwe menjadi 12,6 triliun per dolar AS dan adanya sanksi internasional terhadap Presiden Robert Mugabe.
Renaissance juga berpendapat, ada kemungkinan sebesar 10% kalau kapitalisasi pasar negara tersebut akan melonjak 111% menjadi US$ 3,5 miliar pada akhir 2009 mendatang. Selain itu, ada juga kemungkinan sebesar 60% untuk mencapai US$ 2,5 miliar. Kondisi paling buruk, nilai kapitalisasi bursa Zimbabwe bisa menurun sebesar 9,6% menjadi US$ 1,5 miliar.
Berdasarkan latar belakang yang ada, Renaissance memberikan rekomendasi overweight bagi saham-saham Zimbabwe. Artinya, para investor harus mengambil posisi hold untuk saham-saham Zimbabwe ke depannya.