kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Serang India, analis: Xi Jinping putus asa untuk tidak terlihat lemah


Senin, 22 Juni 2020 / 06:38 WIB
Serang India, analis: Xi Jinping putus asa untuk tidak terlihat lemah
ILUSTRASI. Korban tentara India yang berkonflik dengan China. REUTERS/Stringer


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Kemudian ada penyergapan hari Senin, mengubah segalanya. Situasi ini berpotensi besar memicu perselisihan yang selama ini terpendam.

Pada hari Sabtu (20/6/2020), China menuduh India melakukan "aksi provokasi yang disengaja", dan mengkritik pembangunan infrastruktur di daerah tersebut. Tetapi konstruksi India telah berada di dalam wilayah yang dikontrolnya.

Baca Juga: Mengintip kekuatan persenjataan militer India vs China siapa lebih dominan?

"Ini tampaknya menjadi dorongan yang jauh lebih terpadu pada bagian China untuk mengubah status quo," kata Andrew Small, rekan senior di German Marshall Fund kepada The Guardian. Dia memperingatkan bahwa informasi tentang daerah perbatasan itu terpisah-pisah, dan sebagian besar dari sumber-sumber India dilengkapi dengan gambar satelit. Akan tetapi, ada gambaran yang jelas tentang kehadiran pasukan China yang terus meningkat.

Small menambahkan, "Militer China telah memperkuat posisinya di banyak lokasi, tidak hanya melakukan patroli di seluruh LAC tetapi membangun infrastruktur dan mempertahankan kehadiran yang berkelanjutan."

Baca Juga: Militer India vs China tawuran di lereng Himalaya ini perbandingan kekuatannya

Dia juga menilai, sangat mustahil bahwa para komandan di perbatasan akan merencanakan penyergapan mematikan semacam itu tanpa  persetujuan diam-diam dari tingkat tertinggi.

China sendiri kini menghadapi banyak masalah dan tengah berjuang melawan beberapa krisis. Ekonominya hancur oleh virus corona. Hubungan dengan Amerika Serikat berada di salah satu titik terendah sejak hubungan diplomatik dibangun kembali pada 1970-an. Hong Kong dalam pemberontakan dan pengenaan Beijing atas undang-undang keamanan di sana telah memicu kemarahan internasional.

Pemerintah China juga telah melancarkan perang dagang dengan Australia mengenai tuntutannya untuk penyelidikan asal-usul Covid-19, dan berselisih dengan Kanada mengenai ekstradisi eksekutif senior dari raksasa teknologi Huawei.




TERBARU

[X]
×