Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - KAIRO. Pasukan Israel menewaskan sedikitnya 60 warga Palestina dalam pemboman udara dan darat di Jalur Gaza pada hari Kamis dalam pertempuran jarak dekat dengan militan yang dipimpin Hamas di daerah-daerah di selatan kota Rafah, kata pejabat kesehatan dan media Hamas.
Tank-tank Israel bergerak maju di bagian tenggara Rafah, merangsek ke arah distrik barat kota Yibna dan terus beroperasi di tiga daerah pinggiran timur, kata penduduk.
"Penjajah (pasukan Israel) berusaha bergerak lebih jauh ke barat, mereka berada di tepi Yibna, yang padat penduduknya. Mereka belum menyerbunya," kata seorang warga, yang tidak mau disebutkan namanya.
"Kami mendengar ledakan dan kami melihat asap hitam muncul dari daerah-daerah di mana tentara telah menyerbu. Itu adalah malam yang sangat sulit," katanya kepada Reuters melalui aplikasi chatting.
Baca Juga: Norwegia, Irlandia dan Spanyol Secara Resmi Akui Negara Palestina
Serangan Israel yang dilakukan secara simultan di sisi utara dan selatan Gaza bulan ini telah menyebabkan eksodus baru ratusan ribu warga Palestina yang melarikan diri dari rumah mereka, dan telah memutus rute akses utama untuk bantuan, sehingga meningkatkan risiko kelaparan.
Israel melancarkan serangannya ke Gaza setelah serangan yang dipimpin Hamas terhadap komunitas Israel selatan pada tanggal 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang dan menyebabkan lebih dari 250 orang disandera, menurut perhitungan Israel.
Sejak saat itu, serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 35.000 orang, dan ribuan lainnya dikhawatirkan terkubur di bawah reruntuhan, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Israel mengatakan bahwa mereka tidak punya pilihan selain menyerang Rafah untuk membasmi batalyon terakhir pejuang Hamas yang mereka yakini berlindung di sana.
"Hamas berada di Rafah, Hamas telah menahan sandera kami di Rafah, itulah sebabnya pasukan kami bermanuver di Rafah. Kami melakukan ini dengan cara yang tepat dan terarah," kata kepala juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.
Baca Juga: Pengakuan 3 Negara Eropa Atas Palestina Bikin Israel Makin Terisolasi
"Kami melindungi warga sipil Gaza di Rafah agar tidak menjadi lapisan perlindungan bagi Hamas, dengan mendorong mereka untuk mengungsi sementara ke daerah-daerah kemanusiaan... Sejauh ini kami telah menghabisi puluhan teroris Hamas, membongkar puluhan terowongan teror dan menghancurkan sejumlah besar infrastruktur."
Pasukan Israel telah menewaskan sekitar 180 militan di Rafah sejauh ini, kata Hagari dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan di televisi.
UNRWA, badan utama PBB di Gaza, memperkirakan pada Senin bahwa lebih dari 800.000 orang telah melarikan diri dari Rafah sejak Israel mulai menargetkan kota tersebut pada awal Mei, meskipun ada permohonan internasional untuk menahan diri.
Suze van Meegan, Pemimpin Tanggap Darurat Dewan Pengungsi Norwegia di Gaza, mengatakan bahwa masih banyak warga sipil yang terjebak.
"Kota Rafah sekarang terdiri dari tiga dunia yang sama sekali berbeda: bagian timur adalah zona perang, bagian tengah adalah kota hantu, dan bagian barat adalah kumpulan orang yang hidup dalam kondisi yang menyedihkan," katanya dalam sebuah pernyataan.