kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.779   -19,00   -0,12%
  • IDX 7.470   -9,22   -0,12%
  • KOMPAS100 1.154   0,14   0,01%
  • LQ45 915   1,41   0,15%
  • ISSI 226   -0,75   -0,33%
  • IDX30 472   1,48   0,31%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,97   0,69%
  • IDXQ30 158   0,51   0,33%

Sesumbar, Trump sebut perang antara AS-Korea Utara bisa terhindar karena dirinya


Jumat, 21 Agustus 2020 / 09:59 WIB
Sesumbar, Trump sebut perang antara AS-Korea Utara bisa terhindar karena dirinya
ILUSTRASI. Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un dan Presiden AS, Donald Trump bertemu dalam KTT bilateral kedua negara di Metropole Hotel Hanoi, Vietnam, 28 Februari 2019. REUTERS/Leah Millis/File Photo


Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON D.C. Pernyataan menarik kembali keluar dari mulut Presiden AS, Donald Trump. Pada hari Kamis (20/8) waktu setempat, Trump membanggakan hubungan baiknya dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

Dikutip dari Yonhap, Trump mengatakan bahwa jika bukan karena dirinya, AS dan Korea Utara mungkin saat ini sedang berperang.

"Itu akan menjadi perang jika Anda memiliki Hillary Clinton (sebagai presiden). Akan menjadi perang juga jika Obama diizinkan memimpin lebih lama," ungkap Trump merespons kritik dari Obama dalam Democratic Convention, seperti dikutip dari Yonhap.

Pernyataan Trump ini nampaknya keluar sebagai tanggapan atas tuduhan Partai Demokrat yang menyebut bahwa Trump telah merangkul diktator seperti Kim Jong Un.

Sejauh ini hubungan kedua pemimpin negara populer ini memang cukup baik. Trump dan Kim telah bertemu sebanyak tiga kali, termasuk pada KTT bilateral pada Juni 2018 dan Februari 2019.

Baca Juga: Barack Obama: Masa kepresidenan Donald Trump seperti reality show

Upaya untuk mendenuklirisasi Pyongyang juga telah dihentikan sejak KTT AS-Korea Utara di Vietnam berakhir tanpa kesepakatan.

Pasca KTT, Trump juga menyebut bahwa jika bukan karena dirinya, hubungan AS dan Korea Utara akan semakin memburuk.

"Ketika saya mengatakan bahwa kami akur dan kami pernah bertemu, semua orang berkata, 'Oh, itu sangat buruk.' Tidak, itu hal yang bagus. Itu hal yang baik, bukan hal yang buruk. Bukan berarti hal buruk tidak terjadi, tapi itu hal yang baik," ungkap Trump.

Perang kritik terlihat semakin gencar terjadi dalam beberapa hari terakhir saat Democratic Convention diadakan. Sejumlah tokoh Partai Demokrat naik mimbar dan memberikan dukungannya kepada Joe Biden, calon presiden dari Demokrat.

Mulai dari Michelle Obama, Barack Obama, hingga Hillary Clinton, semuanya menyampaikan kritik pada pemerintahan Trump, menyebut Trump tidak layak duduk di kursi kepresidenan.

Di sisi lain, Trump selalu punya cara untuk membalas setiap kritik yang diarahkan kepadanya. Termasuk terkait hubungannya dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

Baca Juga: Donald Trump kecam pidato Michelle Obama: Itu pidato yang memecah belah!


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×