Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Kerap dikritik karena dianggap kurang peka terhadap peredaran informasi palsu, perusahaan teknologi raksasa Google akhirnya mengucurkan dana besar untuk membantu penumpasan hoax di dunia.
Melansir Reuters, Google telah menyiapkan € 25 juta atau sekitar US$ 29,3 juta untuk Dana Media dan Informasi Eropa yang baru dibentuk untuk memerangi berita palsu. Keputusan ini diumumkan Google pada hari Rabu (31/3) di tengah serangan kritik yang terus diterimanya.
Google dianggap tidak melakukan usaha cukup keras untuk mengurangi penyebaran misinformasi serta berita palsu di dunia digital. Bantuan dana ini dianggap sebagi bentuk kesungguhan Google sebagai perusahaan penyedia layanan mesin pencari paling populer di dunia.
Pandemi Covid-19 dan pemilu AS tahun lalu disebut memicu lonjakan besar dalam jumlah misinformasi yang beredar luas di internet. Praktis, banyak pihak yang menyalahkan media sosial karena tidak lebih proaktif dalam menangani masalah tersebut.
Di sisi lain, para regulator yang mengindikasikan bahwa mereka dapat mengambil tindakan melalui pembatasan yang berat juga tidak bisa berbuat banyak.
Baca Juga: Sony Corp resmi berganti nama, pertama kali dalam 6 dekade
Dana Media dan Informasi Eropa yang diluncurkan oleh Calouste Gulbenkian Foundation dan European University Institute minggu lalu, bertujuan untuk meminta peneliti, pemeriksa fakta, organisasi nirlaba, dan badan berorientasi kepentingan publik lainnya untuk membantu memerangi berita palsu.
Matt Brittin, kepala Bisnis & Operasi Observatorium Media Digital Eropa (EMEA) Google, mengatakan dalam unggahan di blog resmi Google bahwa tantangan untuk memerangi berita palsu di internet terasa lebih sulit sejak segala gejolak yang terjadi tahun lalu.
"Saat menavigasi ketidakpastian dan tantangan tahun lalu, telah terbukti lebih penting dari sebelumnya bagi orang untuk mengakses informasi yang akurat, dan menyortir fakta dari fiksi," tulis Brittin, seperti dikutip Reuters.
EMEA merupakan proyek Komisi Eropa yang dibentuk tahun lalu dan anggotanya terdiri dari para pemeriksa fakta dan peneliti akademis. Bersama Google, badan ini bertugas untuk mencari cara mencegah peredaran informasi di dunia digital.
Bantuan dana segar dari Google ini akan berdurasi lima tahun. Dalam prosesnya, EMEA akan terus mengevaluasi dan memilih proyek sejenis untuk diberikan dukungan.