Penulis: Bimo Kresnomurti
KONTAN.CO.ID - Simak sejarah dan tema Hari Pangan Sedunia 2025 setiap tanggal 16 Oktober. Laporan FAO untuk beberapa wilayah di negara berkembang, tingkat kerawanan pangan masih sangat mengkhawatirkan.
Ada sekitar 673 juta orang di dunia hidup dalam kelaparan dengan meningkatnya angka obesitas dan pemborosan makanan menunjukkan adanya sistem pangan yang tidak seimbang, di mana kelimpahan dan kekurangan justru hidup berdampingan.
Sistem agripangan juga menjadi salah satu penyumbang utama emisi gas rumah kaca. Namun, sistem ini sebenarnya memiliki potensi besar untuk mengurangi emisi tersebut melalui cara makanan ditanam, dipanen, dan didistribusikan.
Memenuhi kebutuhan populasi dunia yang terus bertambah membutuhkan kerja sama lintas negara, sektor, dan generasi.
Baca Juga: Menko Pangan: Kami Ingin Desa Menjadi Pusat Kegiatan Ekonomi
Sejarah peringatan Hari Pangan Sedunia
Melansir dari laman FAO.org, World Food Day atau Hari Pangan Sedunia menandai hari berdirinya FAO (Food and Agriculture Organization), yang pada tahun 2025 ini genap berusia 80 tahun.
Hari Pangan Sedunia (World Food Day) dirayakan setiap 16 Oktober untuk memperingati pendirian FAO pada tahun 1945, dan pertama kali dideklarasikan pada konferensi FAO ke-20 tahun 1979.
Kemudian, World Food Forum (WFF) diluncurkan pada tahun 2021 sebagai jaringan independen mitra di bawah naungan FAO.
Hal ini menjadi platform global utama untuk membentuk sistem agripangan yang lebih baik guna mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Baca Juga: Usai Sertijab Jadi Kepala Bapanas, Amran Bakal Pelototi Rp 150 Triliun Subsidi Pangan
Tema Hari Pangan Sedunia 2025
Melalui aksi pemuda, sains dan inovasi, serta investasi, WFF membuka jalan baru dan membangun kemitraan lintas sektor untuk menciptakan dampak agripangan di tingkat lokal, regional, dan global, menuju masa depan yang lebih berkelanjutan, tangguh, inklusif, dan bebas kelaparan bagi semua.
Acara utama tahunan WFF akan diselenggarakan pada 10–17 Oktober 2025 di markas besar FAO di Roma, Italia, serta secara daring.
Acara ini akan menghadirkan para ahli dunia, pembuat perubahan, dan pemimpin visioner dari berbagai usia dengan mengusung tema:
"Hand in Hand for Better Foods and a Better Future“ atau Bergandengan Tangan untuk Makanan yang Lebih Baik dan Masa Depan yang Lebih Baik”, sebagai penghormatan bagi ulang tahun FAO ke-80.
Baca Juga: Arief Prasetyo Adi Dicopot dari Kepala Bapanas, Intip Profil dan Jejak Kariernya
Narasi Four Betters
Inti dari narasi ini adalah Empat Lebih Baik (Four Betters):
- Produksi yang Lebih Baik (Better Production),
- Gizi yang Lebih Baik (Better Nutrition),
- Lingkungan yang Lebih Baik (Better Environment), dan
- Kehidupan yang Lebih Baik (Better Life).
Adanya 4 pilar ini menjadi panduan utama setiap inisiatif dan komitmen selama Pekan Pangan Dunia.
Baca Juga: Beras SPHP Bulog Kurang Laku, Bapanas Ungkap Biang Keroknya
Agenda FAO
Salah satu sorotan utama tahun ini adalah peresmian Museum & Jaringan Pangan dan Pertanian FAO (FAO Food and Agriculture Museum & Network / MuNe) pada 16 Oktober 2025.
Inisiatif baru ini mencerminkan visi Four Betters dan sejalan dengan Kerangka Strategis FAO 2022–2031.
Upaya ini menghadirkan platform dinamis untuk merayakan dan memperkuat kemajuan global menuju sistem agripangan yang berkelanjutan.
Itulah informasi menarik terkait sejarah dan tema Hari Pangan Sedunia 2025 setiap tanggal 16 Oktober.
Tonton: Purbaya Pastikan Harga Jual Eceran Rokok Tak Naik pada 2026