kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,89   3,53   0.38%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Singapura akan memperketat moneter


Senin, 09 April 2018 / 06:26 WIB
Singapura akan memperketat moneter
ILUSTRASI. Patung Tertinggi di Dunia - The Merlion of Santosa


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Bank sentral Singapura diperkirakan akan mengetatkan kebijakan moneter pada bulan April ini. Pengetatan ini untuk pertama kalinya dalam enam tahun. Langkah ini ditempuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi Singapura yang terlihat sudah cukup solid untuk bergeser dari posisi sebelumnya yang disebut dengan periode pelemahan akut.

Sebanyak 12 analis dari 19 analis yang disurvei Reuters memperkirakan Monetary Authority of Singapore (MAS) akan mengetatkan kebijakan nilai tukar mata uangnya pada 13 April mendatang dengan menaikkan nominal effectivice exchange rate (NEER). Ini adalah kebijakan ukuran nilai mata uang negara terhadap rata-rata tertimbang dari beberapa mata uang asing.

Kenaikan NEER menunjukkan apresiasi mata uang Singapura terhadap keranjang mata uang tertimbang dari mitra dagang.

Seperti dikutip Reuters, ke-12 analis memprediksi, MAS sedikit menaikkan NEER dari level 0% yang dipertahankan dalam dua tahun terakhir. Sementara analis lainnya memprediksi MAS mempertahankan kebijakannya yang berjalan saat ini.

Bank Sentral Singapura mengatur kebijakan moneter dengan perubahan nilai tukar daripada mengatur suku bunga. Regulator mengkondisikan dollar Singapura bisa menguat atau melemah terhadap mata uang asing yang menjadi mitra dagang utama dengan kebijakan nilai tukar yang dirahasiakan lewat kebijakan NEER ini.

Kebijakan ini menyesuaikan dengan mengubah tingkat apresiasi, titik tengah, atau kebijakan kisaran rentang nilai tukar dolar Singapura.

Perkiraan awal pemerintah terhadap pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Singapura di kuartal I 2018 akan meningkat 1% dari kuartal sebelumnya. Jika dibandingkan periode sama di kuartal I 2017, kemungkinan pertumbuhan PDB sebesar 4,3%.

Momentum pertumbuhan ekonomi yang kuat dan perbaikan pasar tenaga kerja mengaburkan risiko ketegangan perdagangan antara China dan Amerika Serikat (AS). "Pemulihan telah terlihat meskipun risiko penurunan juga tampak di depan mata," ujar Vishnu Varathan, Kepala Ekonom Mizuho Bank.




TERBARU

[X]
×