Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Pasar kripto rontok pada Jumat (18/2), dengan harga Bitcoin jatuh ke US$ 40.000. Situasi di Ukraina yang memanas, membuat investor menjauh dari aset berisiko tinggi, termasuk mata uang kripto.
Mengacu data CoinMarketCap pada Jumat (18/2) pukul 09.30 WIB, harga Bitcoin ada di US$ 40.809,12 atau merosot 7,18% dalam 24 jam terakhir. Harga Ethereum turun 7,04% menjadi US$ 2.909,09.
Sementara harga mata uang kripto berbasis meme Dogecoin dan Shiba Inu masing-masing turun 5,42% ke posisi US$ 0,1411 dan 7,08% jadi US$ 0,00002901 di banding posisi 24 jam sebelumnya.
Penurunan harga mata uang kritpo bertepatan dengan pasar saham AS yang merah, terutama saham teknologi yang lebih fluktuatif. Nasdaq yang sarat saham teknologi turun hampir 3%.
Baca Juga: Harga Bitcoin Mentok di US$ 45.000, Investor Cermati Situasi Rusia dan Ukraina
Laporan penembakan di Ukraina Timur dan tuduhan bahwa Rusia mengatur operasi bendera palsu atau niat untuk menyalahkan Ukraina karena memulai konflik telah meningkatkan ketegangan.
"Dan menyebabkan lebih banyak investor mencari posisi yang kurang berisiko," kata Susannah Streeter, Senior Investment and Markets Analyst Hargreaves Lansdown, kepada CoinDesk.
Indeks Harga Produsen (PPI) AS pada Januari 2022 yang naik menjadi 9,8% dan kekhawatiran inflasi berkelanjutan juga membuat investor kembali ke emas, yang sempat menembus US$ 1.900, dan aset berisiko rendah lainnya.
"Harga emas, yang dilihat sebagai safe haven di saat krisis, telah naik ke level tertinggi dalam delapan bulan terakhir," ujar Streeter.