Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - SEOUL. SK Hynix, perusahaan semikonduktor asal Korea Selatan, memproyeksikan penjualan chip kelas atas yang digunakan dalam teknologi kecerdasan buatan generatif akan meningkat dua kali lipat tahun ini.
Hal ini diumumkan setelah perusahaan tersebut melaporkan laba kuartalan tertinggi yang melampaui pesaing utamanya, Samsung.
Baca Juga: Gara-gara Taiwan, China Balas Masukkan Perusahaan Pertahanan AS ke Daftar Hitam
Meski mencatatkan rekor laba, saham SK Hynix turun 4% pada Kamis (23/1) setelah perusahaan memperingatkan penurunan harga yang lebih tajam pada chip memori jenis komoditas yang digunakan di smartphone dan komputer.
Penurunan ini disebabkan oleh melemahnya permintaan serta meningkatnya persaingan dari perusahaan-perusahaan China.
Sebelum laporan ini, saham SK Hynix telah naik sekitar 30% sepanjang tahun 2024, didukung sentimen positif dari kerja samanya dengan Nvidia.
Kenaikan ini jauh melampaui Samsung, yang sahamnya hanya naik 2% pada periode yang sama.
Baca Juga: Korea Selatan Akan Beri Subsidi dan Ubah Batas Jam Kerja di Industri Cip
"Permintaan untuk HBM (High Bandwidth Memory) dan DRAM server berkapasitas tinggi akan terus meningkat seiring investasi perusahaan teknologi besar global dalam server AI dan pentingnya teknologi inferensi AI," ungkap SK Hynix dalam pernyataannya.
SK Hynix, produsen chip memori terbesar kedua di dunia, mencatatkan laba operasional sebesar 8,1 triliun won (setara US$5,64 miliar) pada kuartal Oktober-Desember 2024.
Angka ini melampaui prediksi laba operasional kuartal keempat Samsung yang diperkirakan sebesar 6,5 triliun won.
Menurut para analis, ini adalah pertama kalinya laba operasional kuartalan SK Hynix melampaui laba total operasional Samsung, yang masih tertinggal dalam memasok chip HBM kelas atas untuk Nvidia.
Baca Juga: SK Hynix Bakal Investasi 103 Triliun Won Untuk Layanan AI
SK Hynix melaporkan bahwa chip HBM mereka menyumbang 40% dari total pendapatan DRAM pada kuartal keempat 2024.
Secara keseluruhan, pendapatan kuartalan perusahaan ini meningkat 75% dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai 19,8 triliun won.
Laba operasional SK Hynix sedikit di atas perkiraan rata-rata 8 triliun won menurut LSEG SmartEstimate, yang didasarkan pada prediksi analis yang lebih konsisten.
Angka ini jauh meningkat dibandingkan laba sebesar 346 miliar won pada periode yang sama tahun lalu.
Dalam beberapa kuartal terakhir, SK Hynix semakin unggul dibandingkan Samsung dan Micron Technology asal AS.
Perusahaan ini memanfaatkan tingginya permintaan chip memori kelas atas yang didorong oleh tren kecerdasan buatan, berkat langkah awal dan investasi besar mereka dalam pengembangan chip HBM.
Baca Juga: Salah Satu Bukti China Menuju Swasembada Teknologi, Bikin AS Ketar-Ketir
SK Hynix juga mengungkapkan bahwa mereka mulai memasok chip HBM3E 12-layer, model HBM tercanggih yang saat ini diproduksi massal, kepada pelanggan pada kuartal keempat.
Mereka memperkirakan akan mulai memproduksi chip HBM4 16-layer yang lebih canggih pada paruh kedua 2026.
Sementara itu, menurut SK Hynix, perusahaan-perusahaan China akan menghadapi kesulitan dalam mengembangkan chip canggih akibat pembatasan yang diberlakukan oleh Amerika Serikat.