Sumber: Telegraph | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Rusia sekarang memiliki armada tank terbesar di dunia, dengan lebih dari 15.000 tank di gudang persenjataannya.
Dengan 900.000 pasukan, jumlah personel militer aktif terbesar keempat di dunia, Rusia akan memiliki keuntungan numerik yang luar biasa dalam perang di seluruh Eropa.
NATO diperkirakan memiliki tidak lebih dari 10.000 tentara di dekat perbatasan Rusia.
Rusia juga mengembangkan jejak militernya di luar negeri.
Selain memperluas pangkalan udara dan angkatan laut di Suriah, Rusia diyakini telah mengerahkan tentara bayaran yang dapat disangkal ke zona konflik termasuk Libya dan Republik Afrika Tengah.
Dan pada akhir tahun lalu, mereka mengumumkan kesepakatan dengan Sudan untuk mendirikan pangkalan angkatan laut pertama Rusia di Samudra Hindia.
Dari sudut pandang Kremlin, ini semua dibenarkan oleh satu ancaman besar.
Rusia juga mendukung investasi dalam senjata strategis. Di antara tambahan yang paling diantisipasi untuk persenjataan Rusia tahun ini adalah kendaraan luncur hipersonik Avangard dan rudal balistik antarbenua Yars.
Avangard, yang dipuji oleh Putin sebagai senjata unik, diyakini mampu terbang 27 kali lebih cepat dari kecepatan suara, memungkinkannya melewati pertahanan rudal.
Tidak seperti China, tentara Rusia lebih sering berperang.
Perang di Chechnya, Georgia, Ukraina, dan Suriah telah memberikan para prajurit dan komandan pengalaman berharga dalam berperang melawan musuh dan pemberontak konvensional.
Antusiasme baru Rusia terhadap petualangan militer bukannya tanpa kemunduran.
Bentrokan antara tentara bayaran Wagner Rusia dan pasukan Amerika di Suriah pada 2018 berakhir dengan bencana.
Pada 2018, Presiden Putin mengejutkan dunia dengan menyela pidato kenegaraannya untuk presentasi video yang menunjukkan seberapa jauh rudal nuklir Rusia dapat melakukan perjalanan.