kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Skandal coreng kredibilitas otomotif


Sabtu, 23 April 2016 / 18:10 WIB
Skandal coreng kredibilitas otomotif


Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Setahun belakangan, skandal di industri otomotif terus menghiasi media massa. Belum reda skandal Volkswagen AG (VW) yang menipu hasil uji emisi, dunia kini dikejutkan dengan skandal Mitsubishi Motors Corp.

Pekan ini, petinggi Mitsubishi membuat pengakuan bahwa terjadi manipulasi data tingkat efisiensi pemakaian bahan bakar. Mitsubishi mengelabuhi konsumen dengan mengklaim konsumsi bahan bakar mobil lebih irit 5%-10% dari hasil uji sebenarnya. Sejauh ini, sebanyak 625.000 mobil buat pabrikan Mitsubishi tersangkut manipulasi data efisiensi bahan bakar.

Mitsubishi seri eK Wagon dan eK Space, serta mesin merek Nissan Dayz dan Dayz Roox yang dibuat Mitsubishi untuk Nissan, merupakan empat jenis mobil yang dipasarkan dengan manipulasi data efisiensi bahan bakar.

"Mungkin ada beberapa model mobil lain yang data tingkat efisiensi bahan bakarnya dimanipulasi," ujar Tetsuro Aikawa, Presiden Mitsubishi Motors seperti dikutip BBC, Jumat (22/4).

Ini bukan pertama kalinya kredibilitas otomotif dunia tercoreng. Kasus manipulasi data efisiensi pemakaian bahan bakar pernah menimpa Hyundai Motor dan Kia Motors pada tahun 2014.

Selain itu, sejak akhir 2015, VW berada di bawah investigasi regulator transportasi Amerika Serikat (NHTSA) karena terbukti memanipulasi hasil uji emisi gas buang 500.000 unit mobil.

Pekan ini, kantor PSA Peugeot Citroen digeledah aparat Prancis dengan dugaan manipulasi hasil uji emisi. Produsen otomotif asal Jerman, Daimler AG pun diminta NHTSA untuk melakukan investigasi internal terkait uji emisi. Keamanan konsumen juga terancam beragam kasus produk gagal.

Contoh, Toyota Motor Corp menarik kendaran yang telah beredar di pasaran pada tiga juta unit mobil SUV RAV4 pada Februari 2016. Penarikan ini lantaran sabuk pengaman bisa terpotong sendiri oleh frame logam pada bantalan kursi.

Nissan Motor Co juga menarik 930.000 unit mobil karena ada potensi kerusakan kait kap. Kasus paling besar adalah kesalahan produksi kantong udara (airbag) buatan Takata Corp yang bisa membahayakan konsumen pada sekitar 100 juta unit mobil di Amerika Serikat. 




TERBARU

[X]
×