kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.271   -91,00   -0,56%
  • IDX 7.941   82,07   1,04%
  • KOMPAS100 1.117   13,63   1,24%
  • LQ45 832   9,74   1,18%
  • ISSI 266   1,57   0,59%
  • IDX30 430   4,79   1,13%
  • IDXHIDIV20 499   5,00   1,01%
  • IDX80 126   1,66   1,34%
  • IDXV30 134   2,30   1,75%
  • IDXQ30 139   1,58   1,15%

Skandal Tokenize Xchange: Izin Ditolak, Investor Kripto Singapura Tak Bisa Tarik Dana


Senin, 25 Agustus 2025 / 09:58 WIB
Skandal Tokenize Xchange: Izin Ditolak, Investor Kripto Singapura Tak Bisa Tarik Dana
ILUSTRASI. Tokenize Xchange, platform perdagangan kripto


Sumber: Channel News Asia | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Sejumlah investor kripto di Singapura kini terjebak ketidakpastian setelah Tokenize Xchange, platform perdagangan kripto yang berbasis di Singapura, menghentikan operasinya dan sedang dalam penyelidikan polisi.

Melansir laman Channelnewsasia pada Senin (25/8/2025), salah satu investor, George Tan (60-an), seorang pensiunan, telah menanam hampir S$23.000 sejak 2019 melalui strategi dollar-cost averaging.

Portofolionya yang kini bernilai sekitar S$50.000 tidak bisa dicairkan setelah Tokenize Xchange menutup layanan mendadak pada pertengahan Juli.

Baca Juga: Bagaimana Peluang Kripto Jadi Agunan di Indonesia? Berikut Kata OJK

MAS Tolak Izin, CEO Dituduh Penipuan

Masalah bermula ketika Monetary Authority of Singapore (MAS) menolak permohonan lisensi Tokenize Xchange pada 4 Juli.

Perusahaan induk Tokenize AmazingTech kemudian masuk dalam radar penyelidikan atas dugaan perdagangan curang serta “representasi palsu” terkait pengelolaan aset nasabah.

Pendiri sekaligus CEO Tokenize, Hong Qi Yu, dituduh melakukan perdagangan curang pada 31 Juli.

Meski demikian, sebelum penutupan, pengguna tidak pernah mengalami masalah penarikan atau transaksi di platform.

Didirikan pada 2017, Tokenize sempat berkembang ke Malaysia, Thailand, dan Vietnam, bahkan mengklaim memiliki ratusan ribu pengguna.

Tahun lalu, perusahaan mengamankan pendanaan tambahan senilai US$11,5 juta untuk memperkuat operasional.

Baca Juga: Volatilitas Harga Aset Kripto Jadi Tantangan Jika Menjadi Agunan di Bank

Investor Tidak Bisa Tarik Dana

Sebelum tutup, Tokenize mengumumkan proses penarikan bertahap: investor dengan portofolio kecil bisa menarik sejak 17 Juli, sedangkan yang lebih besar baru pada September.

Namun, banyak pengguna, termasuk Penny (31), seorang sales executive, mengaku hingga kini permintaan penarikan mereka masih berstatus “in transit”.

“Saya pikir kalau platform bisa beroperasi lama di Singapura, pasti aman. Ternyata tidak,” kata Penny, yang kini masih terjebak dengan portofolio senilai S$4.000.

Baca Juga: Tuai Pro – Kontra, Bagaimana Penerapan Aset Kripto Jadi Agunan di Luar Negeri?

Judicial Management dan Harapan Investor

Awal Agustus, sekelompok investor berhasil meminta Pengadilan Tinggi Singapura menempatkan AmazingTech di bawah interim judicial management, dengan firma restrukturisasi KordaMentha mengambil alih operasional.

Semua penarikan dana sementara dihentikan hingga laporan keuangan perusahaan rampung pada 10 September, sebelum sidang lanjutan 15 September.

Ahli hukum menilai langkah ini bisa memberi peluang lebih baik ketimbang perusahaan langsung dilikuidasi, meski hasil akhirnya tetap belum pasti.

Baca Juga: BlackRock Perbesar Kepemilikan Ethereum

Pelajaran Pahit bagi Investor

Bagi Tan, kejadian ini menjadi pelajaran mahal. “Kesalahan terbesar saya adalah tidak segera memindahkan aset ke cold wallet pribadi. Kalau kripto tidak ada di wallet kita sendiri, itu bukan milik kita sepenuhnya,” ujarnya.

Kini, banyak investor mencoba saling memberi dukungan melalui grup Telegram, sembari menunggu hasil investigasi dan keputusan pengadilan.

Namun, sebagian, termasuk Tan, sudah menyiapkan mental untuk kehilangan seluruh investasinya.

“Setiap hari saya bilang pada diri sendiri: anggap saja sudah hilang. Kalau terlalu berharap, saya tidak tahu bagaimana melewati hari.”

Selanjutnya: Daftar Promo GASWAT Bank Saqu Agustus 2025: Buy 1 Get 1 Tomoro Coffee sampai HokBen

Menarik Dibaca: Daftar Promo GASWAT Bank Saqu Agustus 2025: Buy 1 Get 1 Tomoro Coffee sampai HokBen




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×