kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Skandal vaksin merebak di China, 37 orang ditahan


Rabu, 23 Maret 2016 / 12:56 WIB
Skandal vaksin merebak di China, 37 orang ditahan


Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BEIJING. China kembali dilanda sebuah skandal besar. Kali ini, skandal tersebut melibatkan pembelian dan penjualan vaksin ilegal. Hingga saat ini, sudah 37 orang yang ditahan akibat keterlibatannya.

Berdasarkan laporan sejumlah media lokal, kasus ini merebak setelah pihak kepolisian Shandong pada bulan lalu mengumumkan bahwa mereka sudah menahan seorang ibu dan putrinya yang membeli dan menjual vaksin secara ilegal.

Diprediksi, nilai vaksin yang tidak didinginkan dengan semestinya atau dipindahkan mencapai US$ 88 juta.

Skandal vaksin ilegal ini diprediksi sudah berlangsung sejak 2011. Tak pelak, kasus ini memicu kemarahan warga Negeri Panda.

Skandal ini juga telah menyebabkan pihak berwenang menetapkan sanksi keras, dengan melakukan pemeriksaan menyeluruh mulai dari produsen vaksin, grosir, hingga pembeli.

Kantor berita Xinhua melaporkan, vaksin tersebut dibeli dari sejumlah sumber, baik yang memiliki izin dan yang tidak berizin, untuk kemudian dijual ke agen ilegal dan legal dengan harga yang jauh lebih murah.

Lingkaran skandal ini diduga melibatkan ratusan orang yang tersebar di 20 provinsi.

Meskipun pihak kepolisian sudah mencium kasus ini sejak April tahun lalu, namun mereka baru mengumumkannya ke publik pada Jumat pekan lalu. Pada saat itu, mereka mengeluarkan perintah agar para supplier vaksin memberikan bantuan mereka untuk melacak korban yang potensial.

Penundaan pengumuman tersebut yang pada akhirnya membuat masyarakat China marah. Mereka mempertanyakan mengapa pihak kepolisian tidak mengingatkan mereka lebih awal.

Setidaknya, ada tiga perusahaan obat yang diinvestigasi. Salah satunya, Shandong Zhaoxin Bio-tech Co yang pada akhirnya diperintahkan untuk menghentikan sementara waktu kegiatan operasional mereka.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) perwakilan China, vaksin harus dijual secara tepat. Jika tidak, vaksin tersebut tidak akan bekerja efektif.

Namun dijelaskan pula, vaksin harus disimpan pada suhu dan tempat yang tepat karena bisa menimbulkan bahaya.

"Penting untuk dicatat, penyimpanan vaksin yang tidak tepat atau kadaluarsa dapat menyebabkan keracunan. Itu sebabnya situasi ini menimbulkan risiko bagi penggunanya," jelas WHO.




TERBARU

[X]
×