kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.510.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 15.565   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.789   16,39   0,21%
  • KOMPAS100 1.206   -1,84   -0,15%
  • LQ45 954   -7,01   -0,73%
  • ISSI 236   1,17   0,50%
  • IDX30 492   -2,07   -0,42%
  • IDXHIDIV20 588   -4,32   -0,73%
  • IDX80 137   -0,37   -0,27%
  • IDXV30 143   0,88   0,62%
  • IDXQ30 163   -1,25   -0,76%

Snowden beberkan penyadapan intelejen Australia


Senin, 09 Maret 2015 / 07:33 WIB
Snowden beberkan penyadapan intelejen Australia
ILUSTRASI. Cek Kode Redeem Garena Undawn September 2023 Terbaru Lengkap dengan Cara Klaim


Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Uji Agung Santosa

SYDNEY. Hubungan Australia dan Indonesia yang memanas karena sikap keras Australia menolak eksekusi hukuman mati bagi dua warga negaranya, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran yang terlibat peredaran narkotika di Indonesia lewat sindikat "Bali Nine" memasuki babak baru.

Kali ini, beredar dokumen yang dibeberkan mantan intelejen Amerika Serikat (AS), Edward Snowden yang menyebutkan aksi penyadapan oleh Australia terhadap komunikasi telepon para pejabat Indonesia.

Berdasarkan data Bloomberg, Sabtu (7/3), mengutip pemberitaan The Age, disebutkan bahwa mata-mata Australia telah menyadap percakapan telepon selular dan data publik para pejabat Indonesia.

Berdasarkan dokumen yang dibocorkan Snowden, terungkap terdapat koordinasi antara Badan Keamanan Nasional AS atau National Security Agency (NSA) dengan Australian Signals Directorate (ASD) atau Badan Intelejen Eelektronik Australia. Dokumen itu menyebutkan aksi masif intelejen Australia membobol sistem komunikasi di Indonesia.

Menurut dokumen NSA tahun 2012 yang dibocorkan Snowden ke publik, terungkap bahwa ASD mencoba menorobos data ponsel salah satu operator telekomunikasi di Indonesia. Aksi ini dilakukan untuk menyadap seluruh percakapan yang dilakukan para pejabat Indonesia yang mempergunakan nomor selular operator yang bersangkutan.

ASD dikabarkan telah mencuri 1,8 juta enkripsi atau data dalam bahasa sandi yang sebenarnya digunakan untuk melindungi komunikasi pribadi para pelanggan operator selular. Menurut buletin bulanan dari kantor penghubung NSA di Canberra, Australia, pada Februari 2013, Australia telah menawarkan AS hasil aksi penyadapannya.

Berdasarkan restu dari NSA, ASD dipersilakan tetap menjalankan aksi, salah satunya bagi kepentingan Amerika Serikat. Hubungan Australia dengan Indonesia sendiri sebenarnya juga sempat memanas pada November 2013, saat Kedutaan Australia di Jakarta telah melakukan penyadapan komunikasi pejabat di Indonesia dengan kode "Stateroom".

Salah satu target penyadapan adalah komunikasi mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta istri, berikut rekan dan kolega presiden di dunia politik. Selain di Indonesia, ASD bekerjasama dengan Biro Keamanan dan komunikasi Selandia Baru atau biasa disebut Government Communications Security Bureau (GCSB) juga melakukan penyadapan di wilayah Pasifik Selatan Yakni di Kepulauan Fiji, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Nauru, Samoa, Vanuatu, Kiribati, Keledonia Baru, Tonga, dan Polinesia.

Pihak Australia disebut-sebut meretas data komunikasi satelit dan kabel bawah laut. Data yang berhasil diretas di antaranya percakapan telepon dan email. Salah satu operator besar di Indonesia sempat menjadi target ASD lantaran memiliki cukup banyak konsumen, yakni mencapai 122 juta pelanggan. Pemerintah Australia sendiri telah berulang kali menolak mengomentari dokumen yang dibocorkan Snowden.

Perdana Menteri Australia, Tony Abbott sebelumnya sempat mengatakan bahwa Australia tidak menggunakan intelejen untuk tujuan komersial. Selain itu, lanjut Abbott, Australia tak menggunakan kecerdasannya untuk merugikan negara lain.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×