kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.605.000   16.000   0,62%
  • USD/IDR 16.770   -8,00   -0,05%
  • IDX 8.538   -46,87   -0,55%
  • KOMPAS100 1.181   -4,39   -0,37%
  • LQ45 845   -3,52   -0,41%
  • ISSI 305   -2,17   -0,71%
  • IDX30 436   -0,64   -0,15%
  • IDXHIDIV20 511   0,73   0,14%
  • IDX80 132   -0,80   -0,61%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 140   0,34   0,25%

Somalia Kecam Israel atas Pengakuan Somaliland, Tuduh Campur Tangan dan Agresi


Sabtu, 27 Desember 2025 / 20:31 WIB
Somalia Kecam Israel atas Pengakuan Somaliland, Tuduh Campur Tangan dan Agresi
ILUSTRASI. Pemerintah Somalia mengecam keras langkah Israel yang mengakui Somaliland sebagai negara merdeka (Dok/Reuters)


Sumber: Al Jazeera | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Somalia mengecam keras langkah Israel yang mengakui Somaliland sebagai negara merdeka, menyebutnya sebagai tindakan “agresi yang tidak bisa ditoleransi”.

Ali Omar, Menteri Negara Somalia untuk Urusan Luar Negeri, mengatakan dalam wawancara dengan Al Jazeera pada Sabtu (27/12/2025) bahwa pemerintah akan menempuh semua jalur diplomatik yang tersedia untuk menentang apa yang disebutnya sebagai tindakan agresi negara dan campur tangan Israel dalam urusan dalam negeri Somalia.

Israel Jadi Negara Pertama yang Akui Somaliland

Kecaman ini muncul sehari setelah Israel menjadi negara pertama di dunia yang secara resmi mengakui Somaliland, memicu reaksi keras dari negara-negara Afrika dan Arab.

Baca Juga: Israel Jadi Negara Pertama Akui Somaliland sebagai Negara Merdeka

Langkah tersebut juga menimbulkan kekhawatiran bahwa pengakuan ini terkait dengan dugaan rencana Israel untuk menggusur warga Palestina dari Gaza.

Somaliland memisahkan diri dari Somalia pada 1991 pasca perang sipil brutal, namun hingga kini belum diakui oleh anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa manapun. Wilayah ini telah memiliki mata uang, bendera, dan parlemen sendiri, meski klaim atas wilayah timur masih menjadi sengketa.

“Ini tidak akan pernah bisa diterima oleh pemerintah dan rakyat kami yang bersatu dalam membela integritas wilayah,” kata Omar.

“Pemerintah kami sangat menasihati Negara Israel untuk mencabut tindakan yang memecah belah ini dan mematuhi hukum internasional,” tambahnya.

Tuduhan Terkait Penggusuran Palestina

Omar menuding Israel mengakui Somaliland sebagai bagian dari upaya untuk memindahkan warga Palestina dari Gaza, dengan mengatakan: “Salah satu faktor motivasinya adalah penggusuran warga Palestina dari Gaza. Hal ini sudah diketahui luas – tujuan Israel terkait isu tersebut.”

Kementerian Luar Negeri Palestina mendukung posisi Somalia, mengingat Israel sebelumnya menyinggung Somaliland sebagai potensi lokasi pemindahan paksa warga Palestina, yang dianggap sebagai “garis merah”.

Baca Juga: Israel Siapkan Anggaran US$110 Miliar untuk Kembangkan Industri Persenjataan Mandiri

Di sisi lain, Presiden Somaliland Abdirahman Mohamed Abdullahi (Cirro) membela langkah Israel, menekankan bahwa pengakuan tersebut “tidak ditujukan terhadap negara manapun dan tidak mengancam perdamaian regional.”

Reaksi Internasional

  • Somalia: Kantor Perdana Menteri Somalia menilai pengakuan Israel sebagai serangan sengaja terhadap kedaulatan Somalia dan menegaskan Somaliland tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari wilayah Somalia.

  • Israel: Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut pengakuan ini sejalan dengan semangat Abraham Accords, dan mengundang Cirro ke Israel, yang diterima.

  • Amerika Serikat: Presiden Donald Trump menyatakan tidak akan mengikuti langkah Israel, berbeda dari posisi sebelumnya yang sempat membahas isu Somaliland.

  • Uni Afrika: Ketua AU, Mahamoud Ali Youssouf, menolak inisiatif pengakuan Somaliland, memperingatkan dampak negatif terhadap prinsip integritas perbatasan.

  • Liga Arab: Sekretaris Jenderal Ahmed Aboul Gheit mengecam tindakan Israel sebagai pelanggaran hukum internasional dan kedaulatan negara Arab dan Afrika.

Meski mendapat reaksi internasional, ribuan warga Hargeisa, ibu kota Somaliland, merayakan pengakuan Israel sebagai akhir dari 30 tahun isolasi diplomatik.

Baca Juga: Israel dan Hamas Saling Tuduh Tunda Fase Kedua Rencana Perdamaian AS di Gaza

Latar Belakang Sejarah

Hubungan Somalia dan Israel sejak lama cenderung tegang, terkait sejarah Israel dengan Ethiopia, rival regional Somalia.

Pada masa Perang Dingin, Israel memberikan bantuan militer, intelijen, dan senjata kepada Ethiopia, sementara Somalia, yang bersekutu dengan negara Arab, mengalami kekalahan dalam Perang Ogaden 1977, yang memicu ketidakstabilan politik selama beberapa dekade.

Somaliland memproklamasikan kemerdekaan pada 1991 setelah mengalami penindasan di bawah rezim Mohammed Siad Barre, namun Somalia hingga kini tidak mengakuinya.

Baru-baru ini, Wakil Menteri Luar Negeri Israel, Sharren Haskel, mengungkap adanya komunikasi dengan pemerintah Somalia terkait pengaruh Houthi di wilayah tersebut. Namun Omar menegaskan tidak ada hubungan diplomatik dengan Israel dan posisi Somalia terhadap kebijakan Israel tetap tidak berubah.

Selanjutnya: Pemerintah Targetkan Transaksi Belanja Nataru 2025/2026 Capai Rp 110 Triliun

Menarik Dibaca: Bukan Sekadar Panjang Umur, Ini Tips Perawatan Usia Lanjut agar Tetap Berkualitas




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×