kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.380.000   40.000   1,71%
  • USD/IDR 16.676   -36,00   -0,22%
  • IDX 8.522   -48,37   -0,56%
  • KOMPAS100 1.180   -7,88   -0,66%
  • LQ45 857   -6,19   -0,72%
  • ISSI 299   -0,47   -0,16%
  • IDX30 443   -3,74   -0,84%
  • IDXHIDIV20 513   -5,47   -1,05%
  • IDX80 133   -0,97   -0,73%
  • IDXV30 136   -0,47   -0,35%
  • IDXQ30 142   -1,30   -0,91%

Spotify Akan Naikkan Harga Langganan di AS pada Kuartal I 2026


Selasa, 25 November 2025 / 22:35 WIB
Spotify Akan Naikkan Harga Langganan di AS pada Kuartal I 2026
ILUSTRASI. Spotify berencana menaikkan harga langganan di AS pada Q1 2025. Langkah ini dipicu inflasi dan target profitabilitas, berpotensi tambah pendapatan US$500 juta. KONTAN/Muradi/2025/08/24


Sumber: TechCrunch | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Spotify berencana menaikkan harga langganan di Amerika Serikat pada kuartal pertama tahun depan, menurut laporan terbaru dari Financial Times. Jika terealisasi, langkah ini akan menjadi kenaikan harga pertama Spotify di AS sejak Juli 2024.

Sebelumnya, perusahaan streaming musik tersebut sudah lebih dahulu menaikkan tarif langganan di sejumlah negara lain, termasuk Inggris, Swiss, dan Australia.

Saat ini, biaya berlangganan Spotify Premium di AS berada pada level US$11,99 per bulan, meningkat dari harga awal US$9,99 per bulan ketika layanan itu diluncurkan di negara tersebut sekitar 14 tahun lalu.

Kenaikan US$1 Bisa Tambah Pendapatan Spotify hingga US$500 Juta

Menurut analisis JPMorgan, kenaikan sebesar US$1 per bulan di pasar AS berpotensi menambah pendapatan tahunan Spotify hingga US$500 juta.

Baca Juga: Pendiri Spotify Daniel Ek Mundur dari Posisi CEO, Beralih Jadi Executive Chairman

Dorongan untuk menaikkan harga tidak hanya datang dari sisi bisnis perusahaan, tetapi juga dari label-label rekaman besar. Mereka menilai harga langganan layanan streaming musik termasuk Spotify tidak mengikuti laju inflasi dan relatif rendah bila dibandingkan dengan layanan hiburan berlangganan lain seperti Netflix.

Perubahan Manajemen Usai Daniel Ek Mundur dari Kursi CEO

Rencana kenaikan harga ini muncul hanya beberapa pekan setelah Spotify mengumumkan bahwa pendirinya, Daniel Ek, akan mundur dari posisi CEO.

Spotify telah menunjuk dua pemimpin baru sebagai co-CEO, yaitu:

  • Gustav Söderström, co-president sekaligus Chief Product & Technology Officer

  • Alex Norström, co-president sekaligus Chief Business Officer

Baca Juga: Banyak Musisi Dunia yang Hengkang dari Spotify, Apa yang Terjadi?

Perubahan struktur kepemimpinan ini menandai fase baru strategi perusahaan dalam memperkuat profitabilitas dan monetisasi, termasuk melalui penyesuaian harga langganan di pasar utama seperti Amerika Serikat.

Selanjutnya: Takaichi Tegaskan Dukungan Trump di Tengah Memanasnya Ketegangan Jepang–China

Menarik Dibaca: 10 Kebiasaan yang Bikin Rumah Anda Bau dan Ini Cara Mudah Mengatasinya


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×