Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - STOCKHOLM. Pendiri sekaligus CEO Spotify, Daniel Ek akan mundur dari jabatannya pada Januari mendatang dan beralih menjadi executive chairman, seiring langkah perusahaan streaming musik asal Swedia itu mengadopsi struktur kepemimpinan baru dengan dua CEO.
Perubahan ini menandai pergeseran fokus Ek dari operasional harian menuju strategi jangka panjang dan alokasi modal.
“Saya akan lebih terlibat daripada tipikal chairman di perusahaan AS. Anggap saja seperti pindah peran dari pemain menjadi pelatih,” ujar Ek, yang telah duduk di dewan Spotify sejak 2008 dilansir dari Reuters, Kamis (2/10/2025).
Baca Juga: Mulai 9 September 2025, Spotify Sediakan Playlist 100 Best Artis Radar
Langkah ini dilakukan di tengah upaya Spotify mempertahankan dominasinya atas pesaing besar seperti YouTube Music, Apple Music, dan Amazon Music, sekaligus memperkuat profitabilitas yang masih tertekan.
Saham Spotify di AS turun sekitar 5% usai pengumuman ini, meski secara tahunan telah menguat 63%.
Struktur Baru Co-CEO
Dua eksekutif lama Spotify akan naik ke posisi puncak: Gustav Soderstrom, Chief Product and Technology Officer, yang akan memimpin strategi teknologi dan produk global, serta Alex Norstrom, Chief Business Officer, yang bertanggung jawab atas bisnis pelanggan berbayar, iklan, musik, podcast, dan audiobook.
Keduanya akan melapor langsung kepada Ek. “Kami menjalankan ini sebagai satu tim. Alex sangat fokus pada produk, sementara saya lebih pada bisnis,” ujar Soderstrom.
Baca Juga: Banyak Musisi Dunia yang Hengkang dari Spotify, Apa yang Terjadi?
Model co-CEO sebelumnya pernah diterapkan sejumlah perusahaan global seperti Oracle dan Netflix.
Namun, sebagian analis menilai struktur ini rawan menimbulkan tumpang tindih kewenangan.
Spotify, Dari Startup ke Raksasa Streaming
Didirikan pada 2006, Spotify menjadi pionir transformasi industri musik global dari era pembajakan dan penurunan penjualan CD ke model streaming.
Perusahaan baru mencatatkan laba tahunan pertamanya pada 2024, didukung kenaikan harga langganan dan efisiensi biaya.
Baca Juga: Kabar Baik! Spotify Hadirkan Fitur Pesan untuk Pengguna Gratis dan Premium
Kini Spotify memiliki hampir 700 juta pengguna bulanan dan katalog lebih dari 100 juta lagu, jauh di depan Apple Music dengan sekitar 90 juta pelanggan.
Meski demikian, margin keuntungan masih tertekan seiring tuntutan artis atas royalti yang lebih besar dan perluasan layanan gratis berbasis iklan.
Ek, yang dikenal sebagai salah satu tokoh teknologi paling berpengaruh di Eropa, kini diharapkan bisa mengarahkan Spotify pada fase pertumbuhan berikutnya sebagai executive chairman.