Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rio Tinto, perusahaan tambang bijih besi terbesar di dunia, secara resmi mengumumkan bahwa Jakob Stausholm akan mundur dari jabatannya sebagai Chief Executive Officer (CEO) pada akhir tahun 2025.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis melalui London Stock Exchange, perusahaan menyatakan bahwa proses seleksi pengganti sedang berlangsung dan akan dilakukan secara menyeluruh oleh Komite Nominasi.
Masa Kepemimpinan Jakob Stausholm: Pemulihan Reputasi Pasca Juukan Gorge
Stausholm diangkat sebagai CEO pada tahun 2020, di tengah krisis reputasi yang melanda Rio Tinto akibat insiden penghancuran situs bersejarah Juukan Gorge, yang berusia 46.000 tahun.
Baca Juga: Siapa Penguasa Logam Tanah Jarang Dunia? Inilah 10 Negara Penghasil Terbesarnya
Penghancuran situs tersebut memicu kemarahan dari publik, investor, serta lembaga hukum dan budaya, dan menyebabkan pendahulunya, Jean-Sebastien Jacques, mengundurkan diri dari posisinya.
Pengangkatan Stausholm kala itu dipandang sebagai langkah strategis untuk memulihkan kepercayaan pemangku kepentingan dan memperbaiki citra perusahaan di mata publik internasional.
Latar Belakang dan Profil Jakob Stausholm
Jakob Stausholm adalah eksekutif bisnis berkebangsaan Denmark dengan rekam jejak profesional yang luas di berbagai sektor global. Sebelum menjabat sebagai CEO Rio Tinto, ia pernah menjabat sebagai Chief Financial Officer (CFO) perusahaan tersebut.
Selain itu, ia juga memiliki pengalaman sebagai anggota dewan penasihat di IBM serta memegang posisi senior di perusahaan pelayaran global ternama, A.P. Moller - Maersk.