Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - LONDON. Standard Chartered (StanChart) terus melakulan restrukturisasi bisnisnya. Kali ini, Stancart dalam negosiasi menjual bisnis private equity ke Intermediate Capital Group (ICG).
Sumber Reuters yang tahu transaksi ini, Senin (20/8) mengatakan, kesepakatan tersebut bagian dari rencana Standard Chartered melepas bisnis investasi keuangan. Sayangnya, StanChart dan ICG menolak mengomentari prospek kesepakatan keduanya.
Jika negosiasi ini benar, maka akan menambah deretan aset StanChart yang dilepas. Sebab sebelumnya, StanChart telah menyelesaikan penjualan separuh unit keuangan utama lainnya.
Senin (20/8), StanCart mengumumkan telah melepas bisnis investasi real estate di Asia ke perusahaan ekuitas swasta Actis. Hanya, Stancart tak bersedia mengungkapkan nilai kesepakatan dengan Actis.
Sebagai bagian dari kesepakatan penjualan tersebut, 20 tim StanChart di Asia yang dipimpin Brian Chinappi akan bergabung dengan Actis. Dalam peryataan resminya, Actis juga menyebut akan menambah dua kantor baru di Shanghai dan Seoul sebagai bagian dari kesepakatan akuisisi tersebut.
Jika merunut proses pelepasanbisnis Stancart, perusahaan asal Inggris ini akan fokus bisnisnya di Asia, Afrika dan Timur Tengah. Reuters pada November 2017 melaporkan, bisnis pembiayaan utama real estate di Asia dan Afrika memiliki investasi sekitar US$ 700 juta. Adapun Maret 2018, Reuters juga melaporkan, kedua belah pihak mencapai kesepakatan transaksi jual beli aset real estate.
Belum terkonfirmasi
Juru bicara StanChart juga telah mengonfirmasi jual beli aset real estat tersebut. Hanya, kabar pelepasan bisnis private equity ke ICG belum ia konfirmasi.
ICG adalah manajer aset investasi berbasis di London mengelola aset 32,9 miliar, setara US$ 37,63 miliar pada akhir Juni 2018. Aset mereka tersebar di sejumlah ekuitas, kredit dan utang swasta.
Pelepasan aset-aset terus dilakukan StanChart menyusul keputusan akhir 2016 untuk keluar dari bisnis keuangan yang menginvestasikan uang bank dan kliennya. Ini perubahan strategi besar di bawah kepemimpinan Chief Executive Bill Winters. Ke depan, StanChart akan fokus melayani pelanggan korporat dan perbankan ritel.
Pelepasan bisnis keuangan di luar bank dianggap menjadi penghambat kinerja. Tahun 2016, perusahaan ini melaporkan kerugian operasi US$ 217 juta. Aset keuangan yang jadi beban dikeluarkan oleh StanChart untuk memperbaiki kinerja keuangan.